Jakarta – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mencatat penurunan angka kecelakaan lalu lintas pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, jumlah kasus kecelakaan masih tergolong tinggi, sehingga menjadi perhatian utama kepolisian untuk terus melakukan perbaikan.

Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, Brigjen Pol Raden Slamet Santoso mengungkapkan, sepanjang tahun 2024 tercatat 150 ribu kasus kecelakaan lalu lintas. Angka ini sedikit menurun dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 152 ribu kasus. "Penurunan ini memang positif, namun kita tidak boleh berpuas diri. Kita harus bekerja lebih keras lagi untuk menekan angka kecelakaan, pelanggaran, dan fatalitas di jalan raya," ujar Brigjen Slamet.

Korlantas Polri telah menetapkan lima fokus utama untuk tahun 2025, yaitu:

  1. Menurunkan angka kecelakaan lalu lintas.
  2. Mengurangi pelanggaran lalu lintas.
  3. Menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan.
  4. Mengatasi kemacetan.
  5. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas.

Untuk mencapai target tersebut, Korlantas Polri akan mengambil langkah-langkah preemtif dan preventif yang melibatkan seluruh jajaran. Salah satu strategi utama adalah pemanfaatan teknologi informasi. Aplikasi-aplikasi yang sudah ada akan terus diperbarui dan dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi kerja kepolisian. "Teknologi adalah alat bantu kita, bukan penghambat. Setiap tahun, kita akan melakukan upgrade pada aplikasi yang ada untuk memaksimalkan kinerja," jelas Brigjen Slamet.

Selain itu, edukasi tentang lalu lintas akan digencarkan sejak usia dini. Korlantas akan terjun langsung memberikan penyuluhan ke sekolah-sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA. Program-program seperti Polisi Sahabat Anak dan safety riding akan diintensifkan untuk menanamkan kesadaran berlalu lintas kepada generasi muda. "Pendidikan sejak dini adalah kunci. Kita ingin membangun budaya tertib lalu lintas yang kuat di masyarakat," kata Brigjen Slamet.

Korlantas juga berencana menggelar sejumlah operasi besar sepanjang tahun 2025, seperti Operasi Patuh, Zebra, dan Simpatik. Persiapan matang akan dilakukan, terutama untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik Lebaran dan libur panjang. Survei dan analisis data dari operasi sebelumnya akan menjadi acuan dalam penyusunan strategi. "Kita harus mempersiapkan segala sesuatunya lebih awal dan matang agar operasi dapat berjalan efektif," tegas Brigjen Slamet.

Dengan upaya yang terkoordinasi dan sinergi dari seluruh pihak, Korlantas Polri optimistis dapat mewujudkan jalan yang lebih aman bagi seluruh masyarakat. "Tugas kita adalah membuat jalan raya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua. Dengan kerja keras dan dukungan masyarakat, kita pasti bisa mencapai tujuan ini," pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini