Jakarta – Suzuki Satria F150, sang legenda ayam jago, masih menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar motor. Bukan hanya karena desainnya yang sporty, tapi juga performa mesin yang garang. Namun, tahukah Anda bahwa ada perbedaan signifikan antara Satria F150 yang diimpor langsung dari Thailand (CBU) dengan versi yang dirakit di Indonesia (CKD)?

Satria F150 pertama kali mengaspal di Indonesia pada tahun 2004, didatangkan dari Thailand. Saat itu, motor ini langsung mencuri perhatian dengan desainnya yang unik dan performa yang jauh di atas rata-rata motor bebek lainnya. Bahkan, rumor yang beredar menyebutkan bahwa versi Thailand lebih bertenaga dan responsif dibandingkan versi lokal.

Lalu, apa yang membuat Satria F150 Thailand begitu istimewa? Mari kita bedah lebih dalam.

Perbedaan Kunci Satria F150 Thailand vs Lokal

  • Nomor Rangka: Untuk membedakan keduanya, perhatikan dua huruf pertama pada nomor rangka. Satria F150 Thailand memiliki kode ML hingga MR, sementara versi lokal memiliki kode yang berbeda.
  • Performa Mesin: Versi Thailand dikenal lebih unggul karena beberapa faktor. Pertama, ukuran intake yang lebih besar (26,71mm vs 26mm pada versi lokal) memungkinkan aliran udara dan bahan bakar yang lebih lancar, sehingga meningkatkan tenaga. Kedua, bentuk exhaust port oval pada versi Thailand juga diklaim menghasilkan tekanan gas buang yang lebih optimal.
  • Material Mesin: Kualitas material mesin Satria F150 Thailand juga patut diacungi jempol. Logam yang digunakan disebut lebih baik, dengan crankcase yang lebih berat dan head silinder yang lebih keras. Hal ini berdampak pada durabilitas yang lebih baik.
  • Teknologi dan Spesifikasi: Satria F150 Thailand menggunakan mesin DOHC 4-valve berpendingin udara dan SACS (Suzuki Advanced Cooling System). Dengan diameter silinder 62 mm dan langkah piston 48,8 mm, motor ini mampu menghasilkan tenaga 16 Ps/9.500 rpm dan torsi 1,27 Kg.m/8.500 rpm. Selain itu, sistem pengereman juga lebih unggul dengan rem cakram depan dan belakang yang besar.
  • Kenyamanan Berkendara: Meskipun berkarakter sport, posisi berkendara Satria F150 Thailand tergolong nyaman. Desain ergonomisnya tidak membuat pengendara cepat lelah, bahkan untuk perjalanan jauh.
  • Bobot dan Kelincahan: Bobotnya yang hanya 95 kilogram membuat motor ini sangat lincah dan mudah dikendalikan. Bentuknya yang ramping juga memudahkan manuver di tengah kemacetan.

Primadona Balap dan Lifestyle

Satria F150 Thailand tak hanya digandrungi sebagai motor harian, tapi juga menjadi andalan di ajang balap. Performa mesin yang mumpuni membuatnya menjadi pilihan utama para pembalap, baik di trek resmi maupun balap liar. Tak heran, motor ini menjadi ikon lifestyle di kalangan anak muda pada masanya.

Harga Bekas dan Tips Membeli

Harga bekas Satria F150 Thailand bervariasi, tergantung kondisi dan kelengkapan surat-surat. Model keluaran 2004 misalnya, bisa dihargai mulai Rp5 juta hingga Rp18 juta. Namun, perlu diingat bahwa unit bekas seringkali sudah dimodifikasi atau dioplos dengan komponen versi lokal.

Oleh karena itu, sebelum membeli, perhatikan dengan teliti orisinalitas motor tersebut. Cek nomor rangka, kondisi mesin, dan komponen lainnya. Pilihlah unit yang masih dalam kondisi baik dan sebisa mungkin orisinal.

Pilihan Tepat untuk Kolektor

Bagi para kolektor dan penghobi motor, Satria F150 Thailand adalah pilihan yang tepat. Selain performanya yang unggul, motor ini juga memiliki nilai sejarah dan nostalgia. Di tengah harga motor 2-tak yang melambung tinggi, Satria F150 Thailand bisa menjadi alternatif yang menarik untuk dikoleksi dan dirasakan sensasi performanya.

Jangan sampai ketinggalan, segera cari unit Satria F150 Thailand impian Anda sebelum harganya semakin meroket. Rasakan sensasi bebek sport bertenaga yang lebih ganas dari versi lokal!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini