Jakarta – Keluhan soal Pertalite yang terasa lebih boros belakangan ini ramai diperbincangkan. Munculnya dugaan penurunan kualitas bahan bakar subsidi ini memicu rasa penasaran banyak pengguna kendaraan. Jika Anda juga merasakan hal serupa, tak perlu bingung. Ada beberapa cara mudah untuk mengecek sendiri konsumsi BBM kendaraan Anda.
Isu ini mencuat tak lama setelah pemerintah melakukan penyesuaian harga Pertalite, dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter. Alih-alih berhemat, banyak yang justru merasa pengeluaran untuk BBM membengkak. Beberapa pengguna kendaraan bahkan mengklaim Pertalite kini lebih boros dan warnanya lebih keruh, memunculkan spekulasi soal adanya campuran dalam bahan bakar.
Meskipun Pertamina telah membantah tuduhan tersebut dan menegaskan kualitas Pertalite sesuai standar, kekhawatiran konsumen tetap ada. Nah, daripada hanya berasumsi, ada baiknya kita melakukan pengecekan mandiri. Berikut empat metode yang bisa Anda coba:
1. Metode "Full to Full": Cara Klasik yang Akurat
Metode ini terbilang sederhana dan cukup akurat. Caranya, isi penuh tangki bahan bakar kendaraan Anda. Catat angka kilometer (odometer) saat itu. Kemudian, gunakan kendaraan Anda seperti biasa hingga bahan bakar hampir habis. Setelah itu, isi kembali tangki hingga penuh.
Perhatikan berapa liter bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengisi tangki kembali. Lalu, bagi jumlah liter tersebut dengan jarak tempuh yang sudah Anda lalui sejak pengisian pertama. Hasilnya adalah konsumsi bahan bakar kendaraan Anda (liter per kilometer).
Metode ini memang memerlukan ketelitian dan kesabaran, karena penghitungan dilakukan secara manual. Namun, hasil yang didapat akan memberikan gambaran yang cukup jelas.
2. Pantau Fitur MID: Praktis Tapi Perlu Hati-hati
Mobil-mobil modern biasanya sudah dilengkapi dengan fitur Multi Information Display (MID). Salah satu informasi yang sering ditampilkan adalah konsumsi bahan bakar, baik secara real-time maupun rata-rata. Fitur ini sangat praktis karena Anda bisa langsung melihat angka konsumsi bahan bakar tanpa perlu repot menghitung manual.
Namun, perlu diingat bahwa angka yang ditampilkan MID tidak selalu akurat. Konsumsi bahan bakar bisa berubah-ubah tergantung pada berbagai faktor, seperti kecepatan, kondisi jalan, gaya mengemudi, serta beban kendaraan. Jadi, jangan jadikan MID sebagai satu-satunya acuan, ya.
3. Catat Odometer: Cek Jarak Tempuh per Tangki
Cara lain yang bisa Anda coba adalah dengan mencatat angka odometer setiap kali mengisi penuh tangki bahan bakar. Lakukan ini secara rutin. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan gambaran berapa jarak yang bisa ditempuh kendaraan Anda dengan satu tangki penuh bahan bakar.
Metode ini juga bisa memberikan pemahaman yang lebih baik tentang efisiensi bahan bakar kendaraan Anda, terutama jika Anda melakukannya secara konsisten. Catat angka odometer saat tangki penuh dan catat lagi saat tangki hampir habis, lalu hitung selisihnya. Selisih angka odometer adalah jarak tempuh yang Anda dapatkan per tangki.
4. Perhatikan Rutinitas Harian: Kenali Karakter Kendaraan
Jika Anda menggunakan kendaraan untuk rute yang sama setiap hari, seperti rumah-kantor-rumah, lama-kelamaan Anda akan lebih peka terhadap konsumsi bahan bakar kendaraan Anda. Dengan rutinitas yang monoton, Anda bisa memperkirakan berapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tertentu.
Metode ini lebih subjektif, namun bisa menjadi cara yang baik untuk membandingkan konsumsi bahan bakar dengan produk yang berbeda. Jika Anda merasa ada perbedaan signifikan pada konsumsi BBM setelah menggunakan Pertalite, Anda bisa mempertimbangkan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut menggunakan metode yang lebih akurat.
Kesimpulan
Klaim tentang Pertalite yang lebih boros memang perlu diverifikasi. Dengan beberapa cara sederhana di atas, Anda bisa mengecek sendiri konsumsi BBM kendaraan Anda. Dengan mengetahui konsumsi bahan bakar kendaraan, Anda bisa lebih bijak dalam mengelola pengeluaran dan memilih bahan bakar yang sesuai. Jadi, jangan ragu untuk mencoba salah satu atau beberapa metode di atas, ya.