BEIJING, [Tanggal Hari Ini] – Langkah besar dalam infrastruktur kendaraan listrik (EV) kembali diumumkan. Xpeng Motors, produsen EV terkemuka asal China, dan raksasa otomotif Jerman, Volkswagen, sepakat untuk membangun jaringan pengisian cepat berskala masif di China. Kedua perusahaan ini berencana menghadirkan 20.000 stasiun pengisian daya ultra-cepat, atau ultra-fast charging networks, yang tersebar di 420 kota di seluruh negeri.
Kerja sama ini, yang secara resmi ditandatangani pada Senin (6/2/2025), merupakan kelanjutan dari kemitraan strategis yang telah terjalin sebelumnya. Volkswagen telah mengakuisisi 4,99% saham Xpeng senilai sekitar USD 700 juta, menandakan komitmen yang kuat terhadap kolaborasi teknologi dan inovasi.
Jaringan pengisian cepat ini diharapkan dapat mengatasi salah satu hambatan utama dalam adopsi EV, yaitu kekhawatiran tentang jarak tempuh dan ketersediaan infrastruktur pengisian. Dengan ribuan stasiun yang tersebar luas, para pengguna EV di China akan semakin dimudahkan dalam perjalanan jarak jauh tanpa rasa cemas kehabisan daya.
Tidak hanya berhenti di pembangunan infrastruktur, kemitraan ini juga membuka jalan bagi pengembangan model EV baru. Xpeng dan Volkswagen berencana meluncurkan dua model EV dengan merek Volkswagen pada tahun 2026. Langkah ini menandai upaya Volkswagen untuk memperkuat posisinya di pasar EV China yang kompetitif, dengan memanfaatkan teknologi dan keahlian Xpeng dalam kendaraan pintar dan listrik.
Volkswagen mengungkapkan bahwa mereka sedang mengembangkan arsitektur baru untuk mobil pintar dan listrik bersama Xpeng. Arsitektur ini akan membantu mereka menawarkan kendaraan listrik dengan harga lebih terjangkau di pasar terbesar mereka, China. Dengan berkolaborasi, kedua perusahaan ini menggabungkan kekuatan masing-masing untuk menciptakan solusi mobilitas listrik yang inovatif dan dapat diakses oleh masyarakat luas.
Langkah strategis ini tidak hanya menguntungkan Xpeng dan Volkswagen, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekosistem kendaraan listrik secara keseluruhan di China. Dengan infrastruktur pengisian yang lebih kuat dan pilihan model EV yang lebih beragam, adopsi kendaraan listrik diperkirakan akan semakin meningkat di masa mendatang.