Mitsubishi Eterna, sebuah nama yang mungkin asing bagi generasi masa kini, namun begitu melegenda di era 1980-an hingga 1990-an. Sedan medium ini bukan sekadar mobil keluarga biasa. Di balik penampilannya yang sederhana, tersimpan performa mesin yang buas dan rekam jejak balap yang mengagumkan. Mari kita telusuri lebih dalam pesona sang legenda jalanan ini.

Dari Galant Hingga Eterna: Strategi Pemasaran yang Jitu

Di pasar global, mobil ini dikenal sebagai Mitsubishi Galant. Namun, ketika memasuki pasar Indonesia, nama "Eterna" dipilih sebagai strategi pemasaran. Bukan tanpa alasan, nama Galant sebelumnya kurang mampu bersaing dengan Toyota Corona dan Honda Accord. Strategi ini terbukti ampuh. Eterna berhasil mendongkrak penjualan dan mengimbangi popularitas Accord Maestro.

Banyak yang menganggap Eterna sebagai mobil "culun". Namun, jangan salah sangka, di jalan tol, mobil ini mampu dipacu hingga kecepatan tinggi dengan mudah. Tampilannya memang sederhana jika dibandingkan dengan mobil-mobil modern, tetapi performa mesinnya tak bisa dianggap remeh.

Sang Juara di Ajang Balap

Eterna bukan hanya jagoan jalanan, tetapi juga raja di arena balap. Pada tahun 1988, mobil ini meraih predikat Japanese Car of The Year, membuktikan kualitasnya yang tidak main-main. Eterna juga menjadi andalan Mitsubishi dalam ajang reli Group A. Eterna GTI berhasil menyabet banyak piala di berbagai kejuaraan balap, baik di Indonesia maupun di kancah internasional.

Prestasi ini tak lepas dari mesin DOHC "twin cam" dengan sistem "rocker arm", yang diklaim Mitsubishi sebagai yang pertama di dunia saat itu. Performa mesin yang mumpuni, sasis yang kuat, dan suspensi yang mumpuni menjadikan Eterna lincah dan stabil saat bermanuver.

Pilihan Mesin dan Performa

Eterna hadir dengan dua pilihan mesin, keduanya turunan dari mesin 4G63 2.000 cc. Varian DOHC menggunakan sistem injeksi, sementara varian SOHC masih menggunakan karburator. Perbedaan ini berdampak pada performa yang dihasilkan.

Eterna SOHC menghasilkan tenaga 97 PS pada 5.000 rpm dan torsi 157 Nm pada 3.000 rpm. Sementara itu, Eterna GTi 16v DOHC mampu menghasilkan tenaga sebesar 145,5 PS pada 6.500 rpm dan torsi 170 Nm pada 5.000 rpm. Sedan ini tersedia dalam pilihan transmisi otomatis 4-speed dan manual 5-speed.

Si Mobil Sleeper yang Menawan

Eterna layak menyandang julukan "mobil sleeper", mobil dengan penampilan biasa namun memiliki performa tersembunyi yang luar biasa. Dalam kondisi standar, Eterna GTI mampu mencapai kecepatan 100 km/jam dalam 9 detik dan kecepatan maksimumnya mencapai 220 km/jam. Tak heran jika banyak yang menjadikan Eterna sebagai pacuan di ajang balap atau memodifikasinya.

Varian DOHC Eterna GTi 16v menjadi varian tertinggi. Perbedaan antara varian DOHC dan SOHC terlihat pada fog lamp, adanya strutbar di engine bay, warna speedometer, dan model velg.

Interior Nyaman dan Fitur Mewah

Interior Eterna terkenal lega dan nyaman. Posisi duduknya tinggi, kaca depan dan jendelanya luas memberikan visibilitas yang baik. Fitur-fitur seperti power window, central lock, electric mirror, power steering, tilt steering, dan AC sudah menjadi standar pada Eterna. Varian DOHC bahkan dilengkapi dengan electric seat untuk model facelift keluaran 1992 ke atas.

Edisi Terbatas yang Langka

Eterna juga hadir dalam versi limited edition bernama Mitsubishi Eterna LeMans, yang hanya diproduksi sebanyak 50 unit. Versi ini memiliki perbedaan pada side mould, bumper 2 tone, logo LeMans, velg palang 5, grill depan, dan lampu belakang. Yang lebih istimewa, Eterna LeMans menggunakan part kompetisi yang diambil dari Galant VR-4, seperti rem brembo, exhaust kit, engine tune up, dan suspension kit racing. Berkat part racing ini, tenaga maksimum Eterna LeMans diklaim 20 persen lebih besar dibandingkan versi DOHC standar, mencapai 180 hp.

Kelemahan yang Perlu Diperhatikan

Di balik keunggulannya, Eterna memiliki beberapa kelemahan. Perawatannya tergolong agak manja. Kaki-kaki, terutama ball joint, perlu mendapatkan perhatian ekstra. Pada bagian mesin, HLA atau Lash Adjuster (klep hidraulik mesin) juga perlu diwaspadai. Eterna juga memiliki masalah pada airflow dan idle up sensor, yang dapat menyebabkan RPM naik turun jika tidak diservis rutin.

Kesimpulan

Mitsubishi Eterna adalah mobil legenda yang membuktikan bahwa penampilan sederhana tak selalu berarti performa biasa saja. Di balik kesederhanaannya, tersimpan performa mesin yang buas, rekam jejak balap yang mengagumkan, dan kenyamanan berkendara yang sulit dilupakan. Bagi penggemar mobil klasik, Eterna tetap menjadi primadona yang layak untuk dikoleksi dan dikagumi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini