Mobil pick-up legendaris Mitsubishi Colt T120SS, yang dikenal sebagai ‘kuda beban’ andalan para pengusaha, ternyata menyimpan cerita yang lebih dalam dari sekadar kehandalan mesin dan efisiensi bahan bakar. Di balik ketangguhannya, ada rekam jejak panjang yang membentuknya menjadi ikon otomotif niaga Indonesia. Mari kita telaah lebih lanjut sisi lain dari mobil pekerja keras ini.

Bukan Sekadar Penerus, Tapi Evolusi

Kehadiran T120SS pada 1991 bukan hanya sekadar pengganti Mitsubishi Jetstar. Lebih dari itu, ia adalah representasi evolusi kebutuhan pasar niaga. Mengisi celah di bawah L300, T120SS melanjutkan estafet nama legendaris Colt T120 yang pernah berjaya. Uniknya, T120SS berbagi banyak komponen dengan Suzuki Carry, namun dengan identitas yang sangat berbeda, terutama pada desain eksterior dan mesin.

Perbedaan ini bukan tanpa alasan. Mitsubishi sengaja menciptakan T120SS dengan karakter yang lebih ‘garang’, berbeda dengan kesan imut Carry. Desain lampu depan, grill, hingga dashboard semuanya mencerminkan kesan tangguh.

Mesin dan Performa: Lebih dari Sekadar Angka

Generasi awal T120SS dibekali mesin 4G17 1.343cc karburator, yang kemudian pada 2004 digantikan mesin 4G15 1.468cc dengan sistem injeksi Multi Point Injection. Perubahan ini bukan sekadar peningkatan kapasitas mesin, tapi juga lompatan teknologi. Tenaga 86 hp dan torsi 120 Nm adalah bukti bahwa T120SS dirancang untuk menghadapi tantangan medan berat dan muatan berlebih.

Karakter mesinnya yang responsif dan kuat di putaran bawah membuat T120SS ideal untuk mengangkut berbagai jenis barang, mulai dari sayuran di pasar hingga material bangunan di proyek. Kemampuan ini pula yang membuatnya menjadi andalan di berbagai daerah, termasuk di wilayah pegunungan.

Bukan Sekadar ‘Bak’ Biasa

Salah satu keunggulan T120SS adalah variasi bak yang ditawarkan. Mulai dari bak standar, flat deck, hingga bak 3-way wide, semuanya dirancang untuk memenuhi beragam kebutuhan pengusaha. Kapasitas muat hingga 800 kg, dengan volume bak mencapai 976 liter, membuktikan bahwa T120SS bukan hanya sekadar mobil ‘pengangkut’, tapi juga partner bisnis yang tangguh.

Bak 3-way dengan bukaan dari tiga sisi adalah bukti bagaimana Mitsubishi memikirkan efisiensi dan kemudahan dalam bongkar muat. Hal ini sangat membantu pengusaha dalam mengoptimalkan waktu dan tenaga.

Terjual Ratusan Ribu Unit: Kisah Sukses yang Berakhir

Selama 22 tahun diproduksi, T120SS terjual hingga lebih dari 300 ribu unit. Angka ini menunjukkan betapa besar kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap mobil ini. Namun, kisah sukses ini harus berakhir pada akhir Januari 2019. Alasan penghentian produksi adalah karena mesin T120SS masih menggunakan standar Euro2, yang tidak lagi memenuhi regulasi emisi.

‘Penyakit’ yang Perlu Diwaspadai

Meskipun dikenal tangguh, T120SS juga memiliki beberapa ‘penyakit’ yang perlu diwaspadai. Aus ban depan sebelah dalam, akibat suspensi MacPherson tanpa chamber adjustment, sering terjadi. Bunyi ‘gludug-gludug’ pada rack steer akibat jalan rusak, juga menjadi keluhan umum. Solusinya bisa dengan mengganti bushing besi dengan teflon.

Masalah pada stepper motor, yang menyebabkan putaran mesin naik turun, juga perlu diperhatikan. Kerusakan pada booster rem, yang ditandai dengan bunyi mendesis saat pedal rem ditekan, juga sering terjadi karena seal rod aus. Selain itu, penggantian timing belt secara berkala juga penting untuk menghindari kerusakan mesin yang fatal.

Epilog: Warisan yang Tak Terlupakan

Meski tak lagi diproduksi, Mitsubishi Colt T120SS akan selalu menjadi bagian dari sejarah otomotif niaga Indonesia. Kehandalannya, performanya yang tangguh, dan beragam fitur yang ditawarkan, telah menjadikannya sebagai legenda di mata para pengusaha. Mobil ini bukan hanya sekadar alat transportasi, tapi juga saksi bisu geliat ekonomi masyarakat Indonesia. Warisannya akan terus dikenang, dan ceritanya akan terus diceritakan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini