Jakarta – Dunia otomotif, khususnya perawatan mobil, seringkali menyimpan cerita yang tak selalu manis. Di balik kemudahan layanan bengkel, terselip potensi kecurangan yang bisa membuat pemilik kendaraan merugi. Modus operandi oknum bengkel nakal ini perlu diwaspadai agar dompet tidak jebol tanpa alasan yang jelas.
Maraknya bengkel umum memang menjadi angin segar bagi pemilik mobil, terutama yang sudah berumur. Harga yang lebih bersahabat dibandingkan bengkel resmi menjadi daya tarik utama. Namun, jangan sampai tergiur dengan harga murah, tanpa melakukan riset dan berhati-hati. Pasalnya, ada saja bengkel yang memanfaatkan ketidaktahuan pemilik mobil untuk mengeruk keuntungan.
Salah satu modus yang sering terjadi adalah penggantian sparepart tanpa konfirmasi. Pemilik mobil tiba-tiba dihadapkan pada tagihan besar dengan alasan kerusakan parah. Padahal, bisa jadi kerusakan tersebut tidak seberapa atau bahkan tidak ada sama sekali. Oknum montir akan melakukan penggantian sparepart tanpa persetujuan dan tidak memberi penjelasan detail. Jika Anda mendapati montir langsung membongkar dan mengganti, patut dicurigai.
Selain itu, oknum montir juga kerap "bermain" dengan mengganti sparepart yang sebenarnya masih layak pakai. Dengan dalih "mumpung dibongkar," mereka akan menyarankan untuk mengganti komponen lain yang sebenarnya tidak perlu. Padahal, biaya penggantian tersebut bisa sangat signifikan dan membuat kantong Anda bolong.
Masalah sparepart juga menjadi celah bagi oknum bengkel nakal. Mereka seringkali menawarkan sparepart imitasi atau KW dengan harga miring. Padahal, kualitas sparepart tersebut jauh di bawah standar dan berpotensi merusak komponen mobil lainnya.
Lantas, bagaimana cara menghindari jebakan bengkel nakal? Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
1. Perhatikan Komunikasi Awal
Bengkel yang jujur akan selalu berkomunikasi dengan pemilik mobil sebelum melakukan perbaikan. Mereka akan menjelaskan secara detail kerusakan yang terjadi dan memberikan opsi perbaikan beserta perkiraan biayanya. Jika bengkel langsung mengerjakan tanpa konfirmasi, Anda patut curiga.
2. Jangan Terpengaruh dengan Pernyataan "Rusak Parah"
Oknum montir kerap menggunakan kalimat "rusak parah" untuk membuat pemilik mobil panik. Jika Anda merasa kondisi mobil Anda baik-baik saja dan rutin melakukan perawatan, jangan mudah percaya. Minta penjelasan detail mengenai kerusakan tersebut dan lakukan pengecekan sendiri.
3. Cermati Penggantian Sparepart
Pastikan Anda selalu meminta penjelasan mengapa sebuah sparepart perlu diganti. Perhatikan juga sparepart yang diganti dan bandingkan dengan sparepart yang baru. Jika Anda merasa ragu, jangan sungkan untuk bertanya atau meminta pendapat lain.
4. Pilih Bengkel yang Terpercaya
Bengkel yang sudah memiliki reputasi baik biasanya lebih aman dan terpercaya. Anda bisa mencari rekomendasi dari teman, keluarga, atau komunitas mobil. Pilih juga bengkel yang memiliki SOP (Standard Operating Procedure) dan QC (Quality Control) yang jelas untuk memastikan perbaikan mobil dilakukan dengan baik dan transparan.
5. Perhatikan Ketersediaan Suku Cadang
Bengkel yang memiliki ketersediaan suku cadang yang lengkap akan memudahkan Anda untuk melakukan penggantian sparepart. Jika mereka tidak punya stok, berpotensi melakukan perbaikan asal-asalan atau membeli dari toko lain dengan harga yang lebih mahal.
6. Jangan Ragu untuk Membandingkan Harga
Jangan langsung tergiur dengan harga murah. Lakukan perbandingan harga di beberapa bengkel untuk mendapatkan gambaran biaya yang wajar. Jika ada bengkel yang menawarkan harga jauh di bawah rata-rata, patut diwaspadai.
7. Manfaatkan Komunitas Mobil
Bergabunglah dengan komunitas mobil, baik online maupun offline. Di sana, Anda bisa mendapatkan informasi mengenai bengkel-bengkel yang terpercaya dan ulasan dari sesama pemilik mobil.
Merawat mobil memang membutuhkan biaya, tapi jangan sampai biaya tersebut membengkak karena ulah oknum bengkel nakal. Dengan bersikap cermat dan hati-hati, Anda bisa menghindari kerugian dan memastikan mobil Anda terawat dengan baik.