Pesona skutik bergaya retro seperti Honda Scoopy memang tak lekang oleh waktu. Meski pasar dibanjiri berbagai model skutik modern, Scoopy tetap memiliki tempat istimewa di hati para penggemarnya. Bukan hanya soal tampilan klasiknya, fitur-fitur yang disematkan pun terus mengikuti perkembangan zaman, menjadikannya pilihan menarik bagi mereka yang ingin tampil beda dan berkarakter.

Honda Scoopy pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 2010, membawa angin segar tren motor retro yang sebelumnya populer di Thailand. Respons positif dari masyarakat, terutama anak muda, langsung terlihat. Desain lampu bulat di bagian depan dan belakang, serta penempatan lampu sein depan yang unik di setang, menjadi ciri khas yang memikat. Sayangnya, pada generasi awal, lampu sein belakangnya yang terpisah dari bodi membuatnya rentan rusak akibat benturan.

Mesin yang digunakan pada generasi awal ini relatif sama dengan Honda Beat, yaitu 110 cc dengan transmisi otomatis CVT. Ban berukuran 14 inci juga menjadi standar pada saat itu. Generasi pertama Scoopy ini dibanderol dengan harga Rp 13,5 juta (OTR Jakarta). Namun, kapasitas bagasinya tergolong kecil, belum mampu menampung helm half face.

Perkembangan Scoopy terus berlanjut. Pada generasi kedua, Honda melakukan pembenahan signifikan pada bagian bagasi. Kapasitas bagasi ditingkatkan menjadi 15,4 liter, sehingga kini mampu menampung helm half face. Selain itu, sistem pengabutan bahan bakar pun beralih ke injeksi (FI), membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih efisien, diklaim 26 persen lebih irit dibanding model karburator. Model ini diluncurkan pada 2013 dengan harga Rp 13,9 juta OTR Jakarta.

Generasi selanjutnya lebih fokus pada penyegaran tampilan dengan permainan striping dan penambahan fitur-fitur modern. Teknologi eSP (Enhanced Smart Power) dihadirkan untuk kenyamanan berkendara, bukan untuk meningkatkan tenaga. Fitur ISS (Idling Stop System) juga ditambahkan untuk menghemat bahan bakar, dan juga ada Answer Back System untuk memudahkan pencarian motor di parkiran. Penggunaan ban tubeless juga menjadi salah satu keunggulan pada generasi ini.

Evolusi desain semakin terasa pada generasi terbaru Scoopy. Bentuknya lebih membulat, semakin memperkuat kesan retro. Lampu-lampunya kini sudah menggunakan LED, memberikan pencahayaan yang lebih baik. Selain itu, ukuran ban mengecil menjadi 12 inci, menciptakan tampilan unik seperti donat. Fitur CBS (Combi Brake System) yang mengintegrasikan rem depan dan belakang juga hadir di generasi ini.

Perubahan paling signifikan hadir dengan penggunaan rangka eSAF (Enhanced Smart Architecture Frame), yang lebih ringan, membuat manuver Scoopy semakin lincah. Generasi terbaru Scoopy ini juga hadir dengan berbagai teknologi terkini. Harganya pun naik signifikan, mencapai Rp 20 jutaan untuk varian teratas.

Popularitas Honda Scoopy membuat harga bekasnya di pasaran tetap stabil, bahkan cenderung lebih tinggi dibanding kompetitornya. Untuk generasi pertama, beberapa pedagang mematok harga mulai dari Rp 5 jutaan hingga Rp 7 jutaan, tergantung kondisi. Sementara unit keluaran yang lebih muda, dihargai mulai dari Rp 9 jutaan hingga Rp 12 jutaan. Untuk unit generasi keempat yang sudah menggunakan ban 12 inci, harganya mulai dari Rp 15 jutaan hingga Rp 16 jutaan.

Dengan kisaran harga tersebut, konsumen dapat memilih Honda Scoopy bekas sesuai dengan budget dan preferensi fitur yang diinginkan. Membeli Honda Scoopy bekas bisa menjadi pilihan menarik bagi mereka yang menginginkan skutik retro dengan sentuhan modern dan nilai jual kembali yang cukup baik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini