Sejak debutnya pada November 2017, Toyota Rush generasi kedua langsung mencuri perhatian publik Indonesia. Transformasi desain total dari model sebelumnya membuat SUV kompak ini menjadi primadona baru di pasar otomotif. Bahkan, tak sedikit pemilik MPV yang beralih haluan dan memilih Rush sebagai tunggangan baru mereka. Daya pikat Rush terletak pada kombinasi desain yang tangguh ala SUV namun tetap menawarkan kapasitas 7 penumpang seperti MPV.
Namun, di balik popularitasnya, Rush generasi kedua juga menyimpan beberapa catatan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk memboyongnya ke garasi rumah Anda. Berikut adalah ulasan mendalam mengenai kelebihan dan kekurangan Toyota Rush generasi kedua.
Kekurangan yang Perlu Jadi Perhatian
Salah satu isu yang kerap muncul pada Rush generasi kedua adalah rasa limbung saat dipacu dalam kecepatan tinggi, terutama di jalan tol. Gejala ini diduga akibat ground clearance yang cukup tinggi, yaitu 220 mm. Meski memberikan keuntungan saat melibas jalanan tidak rata, ground clearance tinggi juga berdampak pada stabilitas mobil saat melaju kencang. Namun, perlu dicatat bahwa limbung ini tidak terlalu terasa saat berkendara dalam kecepatan rendah di perkotaan.
Selain itu, mesin yang dibenamkan pada Rush generasi kedua, yaitu 2NR-VE 1.496 cc, memang menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik. Namun, mesin ini dinilai kurang bertenaga dibandingkan mesin 3SZ-VE 1.5L yang digunakan pada generasi sebelumnya. Meskipun Toyota mengklaim mesin baru ini tetap nyaman untuk berbagai medan, sebagian pengguna mungkin akan merasakan perbedaan performa saat membandingkannya dengan versi lawas.
Harga juga menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan. Dibandingkan dengan saudara kembarnya, Daihatsu Terios, Toyota Rush dibanderol dengan harga yang lebih tinggi. Selisih harga ini tentu dapat menjadi pertimbangan bagi konsumen yang mencari alternatif dengan budget yang lebih terbatas.
Terakhir, isu recall fuel pump pada beberapa unit Rush produksi 2017-2019 juga sempat menjadi perhatian publik. Meskipun Toyota telah bertanggung jawab dengan memberikan perbaikan gratis, kejadian ini tetap menyisakan stigma negatif di benak sebagian masyarakat.
Keunggulan yang Sulit Diabaikan
Terlepas dari kekurangannya, Toyota Rush generasi kedua juga memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya tetap diminati. Jaringan bengkel resmi Toyota yang tersebar luas di seluruh Indonesia menjadi salah satu nilai jual utama. Kemudahan akses ke bengkel resmi memberikan ketenangan bagi pemilik Rush karena mereka tak perlu khawatir kesulitan mendapatkan layanan purna jual.
Ketersediaan suku cadang juga menjadi nilai tambah. Suku cadang Rush mudah ditemukan baik di bengkel resmi maupun bengkel umum, bahkan beberapa komponennya bisa saling bertukar dengan Daihatsu Terios maupun Toyota Avanza. Hal ini tentu memudahkan pemilik dalam melakukan perawatan kendaraan dan meminimalkan risiko kesulitan mencari spare part.
Tidak hanya itu, harga jual kembali Toyota Rush juga terbilang stabil dan tinggi di pasar mobil bekas. Faktor ini menjadi pertimbangan penting bagi sebagian konsumen yang ingin berinvestasi pada kendaraan yang nilainya tidak mudah merosot.
Desain dan Fitur yang Memikat
Desain eksterior Toyota Rush generasi kedua juga patut mendapatkan pujian. Tampilan yang lebih dinamis dan modern dengan garis-garis aerodinamika pada kap dan sisi mobil sukses memberikan kesan tangguh. Pada varian tertinggi, aksesoris tambahan semakin memperkuat kesan maskulin SUV kompak ini.
Kabin Rush juga dirancang cukup ergonomis dengan tata letak dashboard yang memudahkan pengemudi dalam mengakses berbagai fitur. Desain interior yang atraktif turut memberikan kenyamanan dan pengalaman berkendara yang menyenangkan.
Kesimpulan
Toyota Rush generasi kedua memang menawarkan daya tarik yang sulit diabaikan dengan kombinasi desain SUV dan kapasitas MPV. Namun, konsumen tetap perlu mempertimbangkan kekurangan yang ada, terutama terkait isu limbung, performa mesin, dan harga. Di sisi lain, jaringan bengkel yang luas, ketersediaan suku cadang, dan harga jual kembali yang tinggi menjadi keunggulan yang membuat Rush tetap diminati. Pada akhirnya, keputusan untuk membeli Toyota Rush atau tidak, sepenuhnya tergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing individu. Program relaksasi PPnBM yang sempat diberlakukan turut memberikan insentif tambahan bagi konsumen yang berminat.