Fenomena mobil terbakar tiba-tiba di jalanan semakin sering terjadi belakangan ini, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemilik kendaraan. Tak lagi sekadar isu modifikasi ekstrem, penyebabnya ternyata lebih kompleks dan bervariasi. Bahkan mobil baru tanpa sentuhan modifikasi pun tak luput dari risiko ini.
Beberapa insiden baru-baru ini, seperti terbakarnya mobil boks milik Kementerian PUPR di Tol JORR dan sebuah mobil lain di Tol Dalam Kota, menjadi pengingat bahwa masalah ini patut diwaspadai. Penting untuk memahami berbagai faktor yang dapat memicu kebakaran mobil dan langkah-langkah pencegahannya.
Modifikasi: Bukan Satu-satunya Biang Kerok
Memang benar, modifikasi kelistrikan yang berlebihan, terutama pada sistem audio, seringkali menjadi pemicu kebakaran. Peningkatan daya yang drastis, dari ratusan watt standar menjadi ribuan watt pada sistem audio modifikasi, dapat membebani instalasi kelistrikan dan menyebabkan korsleting. Kabel yang tidak memadai atau pemasangan yang tidak tepat juga meningkatkan risiko.
Namun, jangan lantas menuduh modifikasi sebagai satu-satunya penyebab. Para ahli otomotif menegaskan bahwa ada banyak faktor lain yang dapat memicu kebakaran pada mobil, termasuk pada kendaraan yang masih dalam kondisi standar pabrikan.
Penyebab Tersembunyi di Balik Mobil Standar
Mobil baru yang tidak dimodifikasi pun bisa menjadi korban kebakaran. Penyebabnya bisa bermacam-macam, tergantung pada desain dan konstruksi kendaraan.
- Lokasi Komponen yang Rentan: Pada beberapa model mobil bermesin depan, ECU (Electronic Control Unit) yang vital seringkali terletak di bawah lantai, rentan terkena cipratan air. Begitu juga dengan air intake yang posisinya di bawah bumper juga bisa menyebabkan masalah. Air yang masuk ke komponen kelistrikan dapat menyebabkan korsleting.
- Masalah pada Sistem Fluid: Kasus lain menunjukkan bahwa kebocoran pada selang power steering dan minyak yang menyembur ke bagian header knalpot yang panas, dapat menyebabkan kebakaran.
- Overheat pada Mobil Bermesin Belakang: Desain mobil dengan mesin di belakang seringkali menempatkan mesin dan knalpot berdekatan. Kondisi overheat pada mesin dapat memicu kebakaran, terutama jika komponen lain di sekitarnya juga terlalu panas.
Langkah Preventif dan Penanganan Darurat
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Beberapa langkah antisipasi dapat membantu mengurangi risiko kebakaran mobil:
- Perawatan Rutin: Pastikan mobil selalu dalam kondisi prima dengan melakukan servis berkala. Cek kondisi selang bahan bakar, kelistrikan, dan komponen lain secara rutin.
- Hindari Modifikasi Berlebihan: Jika ingin memodifikasi mobil, lakukan dengan bijak dan percayakan pada bengkel yang berpengalaman. Hindari modifikasi kelistrikan yang ekstrem dan selalu gunakan komponen berkualitas.
- Perhatikan Kondisi Lingkungan: Hindari melewati genangan air yang dalam, terutama jika lokasi komponen kelistrikan mobil Anda rentan.
- Sediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR): Keberadaan APAR di dalam mobil sangat krusial untuk penanganan darurat. Pastikan APAR mudah dijangkau dan Anda memahami cara menggunakannya.
Penting untuk diingat bahwa kebakaran mobil dapat terjadi dengan cepat dan tak terduga. Dengan memahami penyebab dan melakukan langkah-langkah pencegahan, kita dapat meminimalkan risiko dan berkendara dengan lebih aman.