Jakarta – All-New Mazda3 hadir di Indonesia dengan dua pilihan bodi: hatchback dan sedan. Keduanya menawarkan desain menawan khas Mazda, namun dengan strategi fitur yang berbeda. Jika Anda mencari Mazda3 dengan fitur lengkap, varian sedan mungkin lebih menggoda.
Mazda dikenal sebagai merek yang menyasar segmen menengah ke atas, sehingga harga produknya pun cenderung lebih tinggi. Hal ini juga berlaku pada Mazda3. Kedua varian, baik hatchback maupun sedan, dibanderol di atas Rp500 juta. Namun, ada perbedaan harga yang signifikan, terutama karena pajak barang mewah (PPnBM) yang lebih tinggi pada sedan. Selisihnya bisa mencapai hampir Rp40 juta di Jakarta.
Lantas, apa yang membuat Mazda3 sedan lebih mahal? Bukan hanya soal pajak. Ternyata, Mazda memangkas beberapa fitur pada varian hatchback, menyesuaikan dengan preferensi pasar dan kondisi jalan di Indonesia.
Fitur Dipangkas, Bukan Berarti Murahan
Beberapa fitur yang dihilangkan pada Mazda3 hatchback antara lain Traffic Sign Control, sensor yang bisa membaca rambu lalu lintas dan menyesuaikan kecepatan mobil secara otomatis. Fitur heater atau pemanas juga absen pada varian ini, meskipun masih tersedia di sedan.
Menurut Product Planner Mazda Indonesia, Kenny Wala, pemangkasan ini dilakukan karena fitur-fitur tersebut dianggap kurang relevan dengan kondisi pasar dan lalu lintas Indonesia. Selain itu, Mazda juga mempertimbangkan preferensi konsumen Indonesia yang lebih mengutamakan aksesori dan tampilan.
Meski ada pengurangan fitur, bukan berarti Mazda3 hatchback menjadi inferior. Fitur-fitur penting seperti sunroof, lampu LED, rain sensor, serta sistem keselamatan tetap dipertahankan.
Sedan Lebih Unggul, Tapi Harganya Lebih Tinggi
Perbedaan signifikan justru terlihat pada perbandingan fitur antara sedan dan hatchback. Varian sedan memang memiliki fitur yang sedikit lebih banyak, yang membuatnya terasa lebih mewah.
Perbedaan ini, tentu saja, dibayar dengan harga yang lebih tinggi. Namun, bagi konsumen yang mengutamakan kenyamanan dan fitur yang lebih lengkap, Mazda3 sedan mungkin menjadi pilihan yang lebih menarik.
Desain Khas Mazda yang Memikat
Baik hatchback maupun sedan, keduanya mengusung bahasa desain KODO yang menjadi ciri khas Mazda sejak 2012. Konsep ini menghadirkan garis bodi yang dinamis, elegan, dan berotot, dengan permainan refleksi cahaya yang dramatis. Perbedaan paling mencolok ada pada aksen krom di grill depan varian sedan.
Dari segi eksterior, keduanya dibekali fitur serupa seperti spion elektrik, lampu depan LED, dan pelek 18 inci. Interiornya juga mengusung konsep minimalis namun tetap mewah, dengan fokus pada kenyamanan pengemudi.
Performa dan Mesin Identik
Di balik kap mesin, baik hatchback maupun sedan, sama-sama mengandalkan mesin bensin SKYACTIV-G 2.0 In-line 4 silinder. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 155 ps dan torsi 200 Nm. Transmisi otomatis enam percepatan juga menjadi andalan keduanya.
Kesimpulan: Pilih Sesuai Kebutuhan
All-New Mazda3 tetap menjadi pilihan menarik di kelasnya. Namun, strategi fitur yang berbeda antara varian hatchback dan sedan membuat calon konsumen harus mempertimbangkan dengan matang.
Jika Anda mencari Mazda3 dengan harga lebih terjangkau dan fitur dasar yang cukup, varian hatchback bisa menjadi pilihan. Namun, jika Anda menginginkan fitur yang lebih lengkap dan pengalaman berkendara yang lebih mewah, varian sedan adalah pilihan yang lebih tepat, meski dengan harga yang lebih mahal. Pada akhirnya, pilihan ada di tangan Anda, sesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran yang dimiliki.