Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Mobil matik modern hadir dengan berbagai jenis transmisi, bukan lagi sekadar "matik" biasa. Ada Continuously Variable Transmission (CVT), Automatic Transmission (AT) konvensional, dan Dual Clutch Transmission (DCT), masing-masing dengan karakteristik dan kebutuhan perawatan yang berbeda. Salah satunya adalah soal pemilihan oli transmisi yang tepat.

Memilih oli yang salah bisa berakibat fatal. Bukannya membuat transmisi bekerja lebih baik, justru bisa memperpendek usia pakai dan menimbulkan kerusakan. Oleh karena itu, pemilik mobil matik perlu lebih cermat dan tidak bisa asal ganti oli.

"Setiap jenis transmisi, baik CVT, AT konvensional, maupun DCT, punya oli spesifiknya masing-masing," ujar seorang mekanik berpengalaman di Yogyakarta, Hardi Wibowo. "Jangan sampai tertukar karena masing-masing punya karakter yang berbeda."

Perbedaan Spesifikasi Oli Transmisi

Selain jenis transmisi, konsumen juga harus memperhatikan spesifikasi oli yang tertera pada kemasan. Oli transmisi matik, seperti ATF (Automatic Transmission Fluid) dan CVTF (Continuously Variable Transmission Fluid), memiliki tingkatan spesifikasi yang berbeda-beda.

Pada transmisi AT konvensional, misalnya, ada tingkatan spesifikasi seperti Dexron-III hingga Dexron-VI. Sementara pada transmisi CVT, ada oli dengan spesifikasi NS-2 atau NS-3. Setiap pabrikan mobil memberikan rekomendasi oli yang berbeda, sesuai dengan teknologi transmisi yang digunakan.

"Mobil-mobil terbaru biasanya membutuhkan oli yang lebih spesifik karena teknologinya juga semakin maju," lanjut Hardi. "Jadi, jangan sembarangan memilih oli."

Karakter Mobil dan Pilihan Oli

Selain jenis transmisi, karakter mobil juga berpengaruh pada pemilihan oli yang tepat. Mobil SUV, MPV, sedan, atau jenis mobil lainnya, bisa memiliki spesifikasi transmisi yang berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan pengendara dan performa kendaraan.

"Setiap pabrikan mobil pasti sudah memberikan informasi oli yang cocok untuk model kendaraannya masing-masing," jelas Hardi. "Informasi ini biasanya bisa dilihat pada buku panduan pemilik kendaraan."

Oli Genuine vs Aftermarket

Buku panduan pemilik kendaraan biasanya merekomendasikan penggunaan oli genuine atau oli yang dikeluarkan oleh pabrikan mobil. Namun, konsumen juga bisa memilih oli aftermarket sebagai alternatif, dengan catatan spesifikasinya sama atau setara dengan oli genuine.

"Perhatikan spesifikasi oli yang disarankan, misalnya Dexron-III atau Dexron-VI. Pilih oli aftermarket yang punya spesifikasi setara," saran Hardi.

Jika konsumen merasa ragu, Hardi menyarankan untuk tidak sungkan berkonsultasi dengan mekanik atau bengkel yang sudah paham betul tentang jenis mobil dan transmisi yang digunakan. Hal ini penting agar pemilik mobil mendapatkan rekomendasi oli yang paling tepat dan sesuai.

Memilih oli transmisi matik yang tepat adalah investasi untuk menjaga performa dan umur panjang transmisi mobil. Jangan tergiur harga murah atau iklan yang menyesatkan. Pilihlah oli yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan dan kondisi mobil Anda.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini