Demam modifikasi kendaraan seolah tak pernah padam. Mulai dari mobil mewah hingga truk bongsor, semua bisa diubah sesuai selera pemilik. Tak terkecuali, sepeda motor. Bahkan, skutik sejuta umat seperti Honda BeAT Street pun tak luput dari sentuhan kreatif para modifikator.
Menariknya, modifikasi motor tidak lagi terbatas pada kendaraan berharga mahal. Justru, motor-motor entry level seperti BeAT Street menawarkan kanvas yang lebih luas untuk berkreasi, dengan biaya yang lebih fleksibel.
Soal aliran modifikasi, pilihannya pun sangat beragam. Dari yang mengejar tampilan low rider yang ceper dan elegan, hingga gaya touring yang gagah dan fungsional, semua bisa diterapkan pada BeAT Street. Mari kita telaah lebih dalam beberapa aliran modifikasi yang populer di kalangan penggemar motor ini.
Low Rider: Ceper Menawan, Meski Kurang Ramah Jalanan
Sesuai namanya, aliran low rider fokus pada merendahkan ground clearance motor hingga hampir menyentuh aspal. Meski kurang ideal untuk kondisi jalanan Indonesia yang beragam, gaya ini tetap digandrungi karena mampu memberikan kesan elegan dan stylish.
Modifikasi pada aliran low rider biasanya melibatkan pemanjangan sasis, perubahan sudut shockbreaker, atau bahkan pemotongan shockbreaker itu sendiri. Ukuran ban pun turut diganti menjadi lebih besar, memberikan tampilan yang lebih kekar dan berwibawa. Tak jarang, perubahan pada setang juga dilakukan untuk menyempurnakan tampilan akhir.
Touring: Siap Libas Jarak Jauh dengan Gaya
Bagi mereka yang gemar berpetualang, aliran modifikasi touring menjadi pilihan yang tepat. Tujuannya adalah menjadikan motor lebih tangguh dan nyaman untuk menempuh perjalanan jauh, dengan segala medan yang mungkin dihadapi.
Pada modifikasi touring, motor akan dilengkapi dengan berbagai aksesori fungsional. Mulai dari windshield, ban all-terrain, shockbreaker yang lebih kuat, hingga utilities box untuk membawa perlengkapan. Tak jarang, panel meter juga diganti dengan yang lebih canggih, dan kapasitas aki ditingkatkan untuk menunjang kebutuhan listrik.
Bobber: Minimalis, Maskulin, dan Penuh Karakter
Aliran bobber, yang awalnya populer di kalangan motor besar, kini juga merambah ke motor-motor kecil seperti BeAT Street. Ciri khasnya adalah ban berprofil tebal, fender yang dihilangkan atau dipotong, serta penggunaan rem cakram dengan ukuran menonjol.
Gaya bobber menekankan pada tampilan yang minimalis dan bersih, dengan menyingkirkan aksesori-aksesori yang dianggap tidak perlu. Setang juga biasanya diganti dengan yang lebih rendah, memberikan kesan sporty dan maskulin.
BeAT Street: Bukan Sekadar Skutik Murah
Honda BeAT Street, sebagai salah satu varian dari keluarga BeAT, memang dikenal sebagai skutik yang terjangkau. Namun, di balik harganya yang ramah di kantong, tersimpan potensi modifikasi yang luar biasa.
Sejak pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 2008, BeAT terus mengalami penyempurnaan, termasuk varian BeAT Street yang dirilis pada tahun 2016 dengan desain yang lebih maskulin. Pada generasi terbaru, BeAT Street dibekali dengan rangka eSAF yang lebih ringan, panel meter digital baru, lampu LED, kapasitas bagasi yang lebih besar, dan mesin eSP 110cc yang lebih bertenaga.
Dengan segala kelebihan yang dimiliki, BeAT Street bukan sekadar skutik murah meriah. Ia adalah kanvas kosong bagi para modifikator untuk menuangkan kreativitas dan menghasilkan karya seni di atas roda dua.
Kesimpulan
Modifikasi motor bukan lagi sekadar hobi, tetapi juga bentuk ekspresi diri. BeAT Street, dengan segala kelebihan dan potensi yang dimilikinya, menjadi salah satu pilihan yang menarik bagi para penggemar modifikasi. Apapun aliran yang dipilih, yang terpenting adalah kepuasan dan rasa bangga terhadap karya sendiri. Jadi, mau pilih aliran modifikasi yang mana untuk BeAT Street kesayanganmu?