Jakarta – Nama CBR250RR selalu membangkitkan gairah di kalangan penggemar motor sport. Dari legenda 4 silinder era 90-an hingga model 2 silinder yang beredar saat ini, motor ini terus memikat dengan performa dan inovasinya. Mari kita telusuri lebih dalam perbandingan kedua generasi ini.
Nostalgia CBR250RR 4 Silinder: Suara Merdu yang Memikat
Bagi para penggemar motor lawas, CBR250RR MC22 adalah sebuah ikon. Diproduksi di era 1990-an, motor ini hadir dengan mesin 4 silinder 249cc yang menggelegar. Dengan karburator Keihin VP20 dan pendingin cairan, mesin ini mampu menghasilkan tenaga 44 dk dan torsi 24,5 Nm. Suara mesinnya yang merdu, mirip mobil Formula 1, menjadi daya tarik tersendiri. Sayangnya, usia produksi motor ini tergolong singkat, hanya sampai pertengahan 1996.
Desainnya pun cukup khas, dengan garis membulat, dua lampu depan bulat, dan jok belakang terpisah. Kini, unit bekas CBR250RR 4 silinder menjadi barang koleksi yang harganya melambung hingga ratusan juta rupiah. Kehadirannya di jalanan Indonesia saat ini menjadi pemandangan langka yang memancing decak kagum.
CBR250RR 2 Silinder: Inovasi dan Teknologi Masa Kini
Setelah absen cukup lama, Honda kembali menghidupkan nama CBR250RR dengan model 2 silinder. Motor ini hadir dengan berbagai inovasi dan teknologi terkini. Dibandingkan dengan pendahulunya yang 1 silinder, CBR250RR 2 silinder memiliki tampilan yang lebih agresif dengan fairing yang lebih besar. Sistem pencahayaan LED menyeluruh, termasuk lampu hazard, memberikan visibilitas maksimal di berbagai kondisi.
Salah satu fitur unggulannya adalah Riding Mode 3 langkah yang menggunakan teknologi Throttle By Wire. Fitur ini memungkinkan pengendara untuk menyesuaikan karakter mesin dan respons gas sesuai dengan preferensi dan kondisi jalan. Suspensi depan Inverted Front Suspension SFF-BP memberikan kenyamanan dan stabilitas saat melibas tikungan dan jalan bergelombang.
Fitur Assist/Slipper Clutch memastikan perpindahan gigi yang halus, sementara Quick Shifter memungkinkan pergantian gigi tanpa kopling, meningkatkan pengalaman berkendara yang lebih dinamis.
Performa dan Spesifikasi
CBR250RR 2 silinder mengandalkan mesin 249 cc 2 silinder DOHC berpendingin cairan. Tenaga yang dihasilkan bervariasi tergantung varian, namun secara umum menawarkan performa yang cukup untuk penggunaan sehari-hari maupun track day. Rangka Diamond (Truss) frame dipadukan dengan suspensi depan upside down dan suspensi belakang Aluminum Swing Arm (5 Adjustable Mono Suspension with Pro-Link System).
Bagian kaki-kaki diperkuat dengan pelek desain palang 7 miring dan ban depan 110/70 serta belakang 140/70 tubeless. Sistem pengereman dikawal cakram depan belakang dengan kaliper Nissin.
Kelebihan dan Kekurangan CBR250RR 2 Silinder
Motor ini menawarkan beberapa keunggulan, di antaranya:
- Quick Shifter: Memudahkan dan mempercepat perpindahan gigi.
- Assist/Slipper Clutch: Memberikan transisi gigi yang halus dan aman.
- Riding Mode: Memberikan kontrol lebih baik atas respons gas dan karakter mesin.
- Desain Agresif: Tampilan yang sporty dan menarik perhatian.
- Fitur Modern: Teknologi canggih untuk meningkatkan pengalaman berkendara.
Namun, ada juga beberapa catatan yang perlu diperhatikan:
- Build Quality: Beberapa bagian memiliki kualitas yang kurang optimal.
- Desain Fairing: Penempatan fairing yang tidak menutupi mesin secara penuh menimbulkan kesan kurang proporsional.
Harga dan Kisaran Bekas
Harga CBR250RR 2 silinder baru dibanderol mulai dari Rp63 jutaan hingga Rp80 jutaan, tergantung varian. Sementara itu, harga bekasnya bervariasi, mulai dari Rp43 jutaan untuk model tahun 2016 hingga Rp59 jutaan untuk model tahun 2022. Tentunya harga ini dapat dipengaruhi oleh kondisi dan kelengkapan motor.
Kesimpulan
CBR250RR, baik model 4 silinder yang legendaris maupun model 2 silinder yang modern, tetap menjadi idaman para penggemar motor sport. Model 4 silinder menawarkan nostalgia dan keunikan yang tiada duanya, sementara model 2 silinder hadir dengan teknologi canggih dan performa yang mumpuni untuk penggunaan sehari-hari. Pilihan ada di tangan Anda, sesuai dengan preferensi dan anggaran yang dimiliki.