Jakarta – Meski aki kering kini jadi primadona, aki basah tetap punya tempat di hati para pemilik kendaraan. Alasannya sederhana: harga yang lebih bersahabat. Namun, dibalik harganya yang lebih ekonomis, aki basah menuntut perhatian ekstra agar performanya tetap terjaga. Jika lengah, berbagai masalah bisa mengintai, mulai dari susah starter hingga risiko ledakan yang berbahaya.

Jangan biarkan aki basah kesayangan Anda jadi sumber masalah. Berikut 5 jurus ampuh yang bisa Anda terapkan untuk menjaga aki basah tetap prima, awet, dan terhindar dari risiko soak atau bahkan meledak:

1. Inspeksi Rutin: Cek Fisik Aki Secara Menyeluruh

Lakukan inspeksi visual secara berkala. Perhatikan dengan seksama setiap detail fisik aki Anda. Cari tanda-tanda retakan pada bodi aki. Periksa juga kondisi kepala aki, pastikan tidak ada kerak putih yang menempel. Kerak putih ini bisa mengindikasikan adanya oksidasi. Sambil mengecek kepala aki, pastikan juga terminal aki tidak berkarat atau kendor. Jangan lupakan kondisi tutup terminal dan kabel aki. Pastikan kabel tidak mengelupas untuk mencegah bahaya korsleting dan hilangnya daya listrik.

2. Basmi Kerak Putih: Musuh Utama Aki Basah

Kerak putih pada kepala aki adalah hasil oksidasi cairan aki yang mengandung asam sulfat. Kerak ini bersifat korosif dan perlu segera dibersihkan. Cara termudah adalah menyiramkan air panas. Namun, demi keamanan, sebaiknya lepaskan aki dari kendaraan sebelum menyiramkan air panas. Setelah dibersihkan, lap hingga kering, dan oleskan sedikit gemuk (grease) pada kepala aki dan terminal untuk mencegah karat di kemudian hari.

3. Jaga Ketinggian Air Aki: Jangan Biarkan Kering

Cairan elektrolit dalam aki punya peran vital sebagai penghantar arus listrik. Jika ketinggian air aki tidak sesuai standar, performa aki akan terpengaruh. Air aki bisa berkurang akibat penguapan karena panas mesin atau bahkan karena kerusakan aki. Jika air aki habis, aki bisa meledak, menyebabkan kerusakan pada kendaraan dan ruang mesin. Jadi, pastikan ketinggian air aki selalu berada di level yang dianjurkan, sesuai tanda yang tertera pada bodi aki.

4. Panaskan Mesin Secara Teratur: "Olah Raga" untuk Aki

Menghidupkan mesin secara rutin adalah cara terbaik untuk menjaga kondisi aki. Saat mesin menyala, alternator akan mengisi daya aki, sehingga tegangannya tetap terjaga. Jika mobil jarang digunakan, setidaknya panaskan mesin selama 10 menit, 2-3 kali dalam seminggu. Kebiasaan ini akan membuat aki selalu dalam kondisi prima dan siap digunakan kapan saja.

5. Batasi Beban Listrik: Prioritaskan Starter Mesin

Hindari membebani aki dengan perangkat elektronik saat mesin belum menyala. Sebaiknya, nyalakan mesin terlebih dahulu sebelum menggunakan sistem audio atau perangkat elektronik lainnya. Begitu juga saat akan mematikan mesin, pastikan semua perangkat elektronik sudah dimatikan. Hal ini bertujuan agar aki hanya fokus pada tugas utamanya, yaitu menghidupkan mesin. Semakin sedikit beban yang ditanggung aki, semakin awet pula usianya.

Dengan menerapkan 5 jurus ampuh di atas, Anda bisa memaksimalkan usia pakai aki basah dan terhindar dari masalah yang tidak diinginkan. Ingat, perawatan aki basah tidaklah sulit, asalkan dilakukan secara rutin dan teliti.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini