BANDUNG – Demam mobil retro nampaknya tak pernah padam. Salah satu ikonnya, Toyota Land Cruiser Hardtop, kembali menjadi sorotan. Kali ini, sebuah unit lansiran 1970 dengan kondisi full restorasi ditawarkan dengan harga yang cukup fantastis, mencapai Rp 185 juta. Fenomena ini memunculkan pertanyaan: apakah harga tersebut sepadan dengan nilai historis dan kualitas restorasi, atau sekadar luapan nostalgia?

Hardtop, atau yang juga dikenal dengan sebutan FJ40, memang memiliki daya tarik tersendiri. Desainnya yang klasik, ketangguhannya di medan offroad, serta aura petualangan yang melekat, membuatnya menjadi incaran para kolektor maupun penggemar otomotif. Tak heran jika harga mobil ini terus merangkak naik, terutama untuk unit yang kondisinya prima seperti yang ditawarkan di Bandung ini.

Mobil yang diiklankan di sebuah platform jual beli daring ini tampak mempesona dengan balutan warna merah yang segar. Restorasi yang dilakukan diklaim sangat detail, bahkan hingga ke penggunaan suku cadang orisinil dan aksesori khasnya, seperti lampu-lampu Koito. Mesin bensin 1F 3.9 liter diklaim siap diajak berpetualang di medan berat, didukung oleh sistem penggerak 4×4 aktif, power steering, dan ban 31 ring 15 yang masih tebal.

Namun, apakah harga Rp 185 juta pantas untuk sebuah mobil lawas? Di satu sisi, restorasi Hardtop memang bukan pekerjaan mudah dan murah. Butuh keahlian, ketelitian, dan tentu saja, dana yang tak sedikit untuk mengembalikan kejayaan mobil ini. Suku cadang orisinil yang semakin langka juga menjadi faktor yang meningkatkan harga jualnya.

Di sisi lain, harga tersebut mungkin tergolong "tidak masuk akal" bagi sebagian orang. Uang Rp 185 juta bisa digunakan untuk membeli mobil baru dengan fitur dan teknologi yang jauh lebih modern. Namun, bagi para penggemar dan kolektor, Hardtop bukan sekadar alat transportasi. Ia adalah bagian dari sejarah, simbol ketangguhan, dan juga investasi yang memiliki nilai emosional.

Harga yang ditawarkan memang bukan tanpa alasan. Kondisi mobil yang sudah full restorasi, siap pakai, dengan sentuhan detail yang cermat tentu memikat para penggemar. Namun, sebaiknya calon pembeli melakukan inspeksi langsung untuk memastikan kondisi mobil sesuai dengan deskripsi, juga memeriksa kelengkapan surat-surat.

Fenomena Hardtop yang terus naik daun ini sekaligus menjadi pengingat bahwa mobil klasik bukan sekadar barang antik. Ia adalah karya seni bergerak yang memiliki nilai sejarah dan emosional. Bagi sebagian orang, harga yang fantastis mungkin sepadan dengan nilai tersebut. Sementara bagi yang lain, Hardtop adalah pengingat akan masa lalu, sebuah nostalgia yang tak ternilai harganya. Pilihan ada di tangan Anda.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini