Jakarta – Di tengah gempuran mobil-mobil modern, Daihatsu Espass tetap memiliki tempat di hati masyarakat Indonesia, terutama mereka yang mencari kendaraan niaga atau keluarga dengan harga terjangkau. Minibus yang sempat merajai jalanan era 90-an ini kini menjadi buruan di pasar mobil bekas, bukan hanya karena harganya yang miring, tapi juga karena ketangguhan mesin dan fungsionalitasnya.
Espass, yang merupakan evolusi dari Daihatsu Zebra dan Hijet, memang dirancang sebagai kendaraan serbaguna. Selain varian minibus, Daihatsu juga menawarkan Espass dalam bentuk pick-up bak terbuka dan boks, menjadikannya pilihan populer bagi pelaku usaha. Tak heran jika mobil ini masih sering terlihat sebagai armada angkutan kota, travel, hingga kendaraan operasional toko bangunan.
Salah satu ciri khas Espass adalah desain depannya yang melengkung, memberikan kesan aerodinamis dan lincah. Bentuk ini bukan tanpa alasan; desain minimalis ini membantu mengurangi hambatan angin, berkontribusi pada efisiensi bahan bakar. Pintu geser di sisi samping juga menjadi nilai tambah, memudahkan akses keluar masuk penumpang, terutama saat parkir di ruang yang sempit.
Evolusi Mesin dan Fitur
Espass hadir di Indonesia pada tahun 1995 dengan mesin 1.300 cc karburator. Dua tahun kemudian, Daihatsu meluncurkan varian 1.600 cc yang dilengkapi AC. Memasuki era 2000-an, Espass kembali mendapatkan penyegaran dengan mesin 1.500 cc injeksi, yang menawarkan efisiensi bahan bakar lebih baik.
Semua varian Espass menggunakan transmisi manual 5-percepatan. Suspensinya mengandalkan MacPherson Strut di bagian depan dan Rigid axle dengan semi-elliptic leaf springs di belakang. Meski ada keluhan soal suspensi yang kurang empuk, stabilitas kendaraan ini tergolong baik. Pengereman depan menggunakan cakram, sementara bagian belakang masih mengandalkan tromol.
Kabin Luas, Fitur Sederhana
Kabin Espass menawarkan ruang yang lapang, menjadi salah satu daya tarik utamanya. Posisi mengemudi dirancang menyerupai sedan, dengan setir yang tidak tegak lurus seperti minibus pada umumnya. Fitur-fitur yang ada memang sederhana, seperti AC dan radio tape. Pintu geser dan kursi baris kedua yang terpisah memudahkan akses penumpang.
Harga Bekas yang Menggoda
Salah satu alasan mengapa Espass tetap dicari adalah harganya yang sangat terjangkau di pasar mobil bekas. Harga bekas Espass bahkan lebih murah daripada motor matic keluaran baru. Data dari beberapa platform jual beli mobil bekas menunjukkan harga Espass bekas mulai dari Rp 20 jutaan, menjadikannya alternatif menarik bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas.
Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Daihatsu Espass tetap menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mencari minibus fungsional, irit bahan bakar, dan memiliki harga yang ramah di kantong. Mobil ini bukan sekadar kendaraan bekas, tetapi juga sebuah cerita perjalanan panjang di jalanan Indonesia.
Apakah Anda juga tertarik dengan minibus legendaris ini?