Jakarta – Lebih dari 40 tahun lalu, Mercedes-Benz memperkenalkan W201, atau yang lebih dikenal dengan julukan "Baby Benz". Mobil ini bukan sekadar sedan kompak biasa, melainkan sebuah gebrakan yang kemudian menjadi cikal bakal Mercedes-Benz C-Class modern. Desain kotak yang berbeda dari model Mercedes-Benz lainnya pada era itu, seperti W126 dan W123, menjadi ciri khas tersendiri bagi W201.

Mercedes-Benz 190E, varian yang paling dikenal dari keluarga W201, hadir dengan filosofi desain yang berorientasi pada kenyamanan dan kepraktisan. Interiornya dirancang dengan panel instrumen yang mudah dibaca dan kontrol fitur-fitur seperti power window yang terpusat di konsol tengah.

Investasi Besar untuk Sebuah Inovasi

Mercedes-Benz tidak main-main dalam mengembangkan W201. Kabarnya, mereka menggelontorkan dana hingga 600 juta Euro untuk menciptakan platform baru ini dari nol. Hasilnya adalah sebuah sedan kompak yang "over-engineered", melampaui standar pada masanya. Salah satu contohnya adalah penempatan tuas rem parkir di konsol tengah, sebuah ciri khas yang unik dibandingkan model-model Mercedes-Benz lain saat itu.

Meskipun semua varian W201 dikenal sebagai 190E, kapasitas mesinnya sebenarnya bervariasi. Emblem kecil di bagian belakang mobil menjadi pembeda antara satu varian dengan lainnya.

Reliabilitas dan Desain Abadi

Mercedes-Benz W201 dikenal dengan reliabilitas yang tinggi dan kemudahan perawatannya. Desainnya, yang merupakan karya Peter Pfeiffer dan Bruno Sacco, tetap terlihat menarik meskipun telah berusia puluhan tahun. Bruno Sacco sendiri juga merupakan perancang sedan medium W124, yang dikenal sebagai salah satu model Mercedes-Benz paling sukses di dunia.

Proses riset dan pengujian yang memakan waktu hampir delapan tahun, dari Januari 1974 hingga Januari 1982, menunjukkan keseriusan Mercedes-Benz dalam menghadirkan W201. Mobil ini diproduksi selama sekitar 10 tahun dan berhasil terjual sebanyak 1.879.630 unit. Sayangnya, W201 tidak masuk secara resmi ke Indonesia, sehingga populasinya cukup langka.

Sedan Aerodinamis dengan Sentuhan S-Class

Meskipun berukuran kompak, W201 tetap menghadirkan kemewahan khas Mercedes-Benz. Dimensinya proporsional, dengan panjang 4.420 mm, lebar 1.678 mm, tinggi 1.390 mm, dan wheelbase 2.665 mm. Desain fascia depannya yang tidak tegak, serta kaca depan yang melandai, mencerminkan perhatian pada aerodinamika. Bahkan, pada masanya, 190E diklaim sebagai sedan paling aerodinamis dengan koefisien drag 0.33.

Desain bumper 190E juga terinspirasi dari Mercedes-Benz S-Class ‘Eagle’ W126. Detil seperti mono wiper, desain kaca spion yang asimetris, dan aksen dual tone pada sisi samping, semakin memperkuat citra W201 sebagai sedan premium yang berkelas.

Interior Nyaman dengan Fitur Canggih

Masuk ke dalam kabin, nuansa mewah dan nyaman langsung terasa. Meskipun mobil lawas, W201 dilengkapi dengan fitur-fitur yang cukup lengkap pada masanya. Sistem AC masih menggunakan knob putar dan tuas geser, sementara head unit hanya memutar audio dari kaset dan radio. Fitur-fitur seperti antena audio otomatis dan pilihan material jok antara fabric dan leather, menambah kesan eksklusif.

Jok depan dan belakang W201 dirancang dengan fokus pada kenyamanan. Fitur armrest yang dapat dilipat, headrest yang dapat diatur, serta per di alas duduk, memastikan pengalaman berkendara yang menyenangkan, bahkan untuk perjalanan jarak jauh.

Beberapa fitur opsional yang tersedia saat itu termasuk ABS, driver airbag, moonroof (sliding dan tilt), serta sunroof. Tombol-tombol power window dan pengaturan kaca spion elektrik juga ditempatkan di konsol tengah, memudahkan pengoperasian.

Pilihan Mesin Bertenaga

Mercedes-Benz 190E hadir dalam berbagai pilihan mesin bensin dan diesel. Varian bensin yang umum masuk ke Indonesia adalah 2.000 cc, 2.300 cc, dan 2.600 cc. Tenaga yang dihasilkan bervariasi, mulai dari 122 hp hingga 160 hp, yang disalurkan ke roda belakang melalui transmisi otomatis 4-percepatan atau manual 5-percepatan.

Varian tertinggi, 2.5-16 Evolution II, dirancang khusus untuk ajang balap turing DTM. Mesinnya mampu menghasilkan tenaga hingga 235 hp.

Suspensi yang Mendukung Kenyamanan

Kenyamanan berkendara Mercedes-Benz 190E juga didukung oleh suspensi depan MacPherson strut dan suspensi belakang multi-link independent yang pertama kali digunakan oleh Mercedes-Benz pada mobil produksi massal.

Harga dan Popularitas yang Terus Meningkat

Karena tidak dijual secara resmi di Indonesia, populasi Mercedes-Benz 190E cukup langka, sehingga harganya pun cukup bervariasi. Beberapa unit dengan kondisi terawat bisa dihargai mulai dari Rp200 jutaan hingga hampir Rp500 juta. Kualitas yang terjaga, populasi yang langka, serta performa yang baik membuat mobil ini menjadi incaran para penggemar Mercedes-Benz dan kolektor mobil klasik.

Mercedes-Benz 190E membuktikan bahwa sebuah sedan kompak tidak harus mengorbankan kenyamanan dan fitur. Mobil ini adalah bukti nyata keunggulan rekayasa Mercedes-Benz, dan menjadi salah satu ikon otomotif yang tak lekang oleh waktu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini