Jakarta – Pemilik sepeda motor seringkali mendapati warna oli mesin berubah setelah mengganti jenis bahan bakar. Muncul pertanyaan, apakah perubahan ini normal? Sebagian besar dari kita mungkin langsung merasa khawatir, namun faktanya perubahan warna oli adalah hal yang umum terjadi dan ada penjelasannya.
Oli mesin, selain berfungsi sebagai pelumas, juga bertugas membersihkan ruang mesin dari kotoran dan residu pembakaran. Nah, kotoran inilah yang membuat oli bekas berwarna hitam pekat. Namun, ada faktor lain yang ternyata juga ikut memengaruhi warna oli, yaitu jenis BBM yang digunakan.
Setiap jenis BBM memiliki kandungan kimia yang berbeda, termasuk zat aditif, deterjen, dan pewarna. Komponen-komponen ini tidak hanya memengaruhi proses pembakaran, tetapi juga residu yang dihasilkan. Residu tersebut bisa menempel di dinding silinder dan ring piston, lalu terkikis dan terbawa ke ruang oli. Hal ini lah yang bisa menyebabkan perubahan warna oli, meski tidak signifikan.
Misalnya, BBM dengan pewarna biru bisa membuat oli terlihat sedikit kebiruan, atau jika menggunakan BBM dengan pewarna merah, oli mungkin akan terlihat sedikit lebih gelap. Perubahan warna ini sebenarnya wajar dan tidak perlu dikhawatirkan, selama volume oli tidak berubah.
Namun, ada hal lain yang perlu diperhatikan. Jika volume oli bertambah setelah penggantian, ini bisa menjadi indikasi masalah serius. Kemungkinan terburuknya adalah adanya kebocoran BBM ke ruang oli. Jika ini terjadi, segera lakukan pengecekan lebih lanjut.
Jadi, perubahan warna oli setelah ganti BBM adalah hal yang normal. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan. Perhatikan selalu kondisi oli mesin dan pastikan volumenya tetap stabil setelah penggantian. Dengan perawatan yang tepat, performa mesin sepeda motor akan tetap terjaga dan kita akan terhindar dari masalah yang lebih besar.