Jakarta – Nama Honda MegaPro mungkin tak asing lagi bagi pecinta motor sport tanah air. Lahir dari rahim Honda GL Pro pada 1999, motor ini menjelma menjadi legenda dengan kiprahnya selama hampir dua dekade. Desainnya yang gagah, mesinnya yang bandel, serta kenyamanannya untuk harian maupun touring, membuat MegaPro menjadi pilihan banyak pengendara di masanya. Mari kita telusuri perjalanan panjang sang legenda, dari generasi ke generasi.
MegaPro Hiu: Awal Mula Sang Raja Jalanan
Generasi pertama ini dikenal dengan julukan "MegaPro Hiu" karena desain bodi belakangnya yang meruncing, mirip moncong ikan predator. Tampilannya mengambil inspirasi dari Honda CB400 Super Four, dengan sentuhan "gado-gado" antara Tiger dan GL Pro Neotech. Lampu depan bulat khas Tiger, knalpot yang sama, serta mesin 156,7 cc non elektrik starter, menjadi ciri khas generasi awal ini.
Tenaga yang dihasilkan sebesar 14,9 PS pada 8.500 rpm dan torsi 12,7 Nm pada 6.500 rpm, terbukti cukup untuk melahap berbagai medan. Pada tahun 2002, Honda melakukan penyegaran dengan menghadirkan starter elektrik serta pilihan velg palang (cast wheel).
MegaPro Primus: Sentuhan Aktor Iklan
Pada 2006, lahir MegaPro 160 Advance, atau yang lebih dikenal dengan MegaPro Primus. Nama "Primus" diambil dari aktor Primus Yustisio yang menjadi bintang iklan motor ini. Perubahannya tidak terlalu signifikan, hanya sedikit revisi desain tangki dan stiker "MegaPro 1600".
Mesinnya juga mengalami perubahan, menggunakan mesin XRP 150 cc yang menghasilkan daya 13,7 PS pada 8.500 rpm dan torsi 12,5 Nm di 6.500 rpm. MegaPro Primus sempat menjadi penguasa pasar di kelas 150-160 cc 4 tak, hingga akhirnya muncul pesaing serius dari Yamaha Vixion.
New MegaPro: Transformasi Desain dan Performa
Tahun 2010 menjadi saksi lahirnya generasi ketiga, Honda New MegaPro (NMP). Perubahan besar terjadi pada desain dan mesinnya. Desainnya lebih modern dan futuristik, mengambil inspirasi dari Honda Unicorn Dazler yang dipasarkan di India. Lampu depan tidak lagi bulat, diganti dengan bentuk bersudut tajam. Tangki membesar dan lebih tinggi, serta suspensi belakang menggunakan monoshock. Sistem pengereman juga diupgrade dengan cakram di kedua roda.
MegaPro FI: Akhir Kisah Sang Legenda
Generasi terakhir MegaPro hadir dengan sistem pengkabutan bahan bakar injeksi (PGM FI). Desain bodinya mengalami beberapa perubahan, terutama pada area shroud tangki dan bodi tengah. Output mesinnya sedikit menurun, dengan tenaga 13,3 PS dan torsi 12,3 Nm. Kapasitas tangki bensin sedikit meningkat menjadi 12,3 liter.
Sayangnya, MegaPro FI menjadi akhir dari kisah panjang MegaPro. Produksi motor ini dihentikan pada 2018, setelah bertahan selama 19 tahun. Honda memutuskan untuk fokus pada dua model naked sport 150 cc lainnya, yaitu CB150R Street Fire dan Honda Verza 150.
Verza, Sang Pengganti yang Lebih Terjangkau
Kehadiran Honda Verza pada 2013 ternyata menjadi "pembunuh" bagi MegaPro. Dengan desain yang lebih disukai konsumen Indonesia, serta harga yang lebih terjangkau, Verza berhasil merebut pangsa pasar MegaPro. Meskipun menggunakan mesin yang sama dengan MegaPro FI, Verza menjadi pilihan utama konsumen yang mencari motor sport entry level yang fungsional.
Kisah Honda MegaPro memang sudah berakhir, namun kenangan dan warisannya akan terus hidup di hati para pecinta motor sport tanah air. Dari generasi Hiu yang gagah, hingga MegaPro FI yang modern, motor ini telah menjadi bagian dari perjalanan otomotif Indonesia.