TANGERANG – Pasar mobil bekas kembali dihebohkan dengan munculnya Suzuki Jimny bekas lansiran 2020. Bukan sembarang bekas, unit yang ditawarkan salah satu dealer di Tangerang ini diklaim seperti baru keluar dari pabrik, dengan odometer super rendah, bahkan beberapa bagian interior masih terbungkus plastik. Hal ini memicu pertanyaan: apakah harga selangit Jimny bekas masih masuk akal?
Dealer Simple Auto di Serpong, Tangerang, menawarkan Jimny A/T single tone berwarna hitam metalik dengan angka odometer mencengangkan, hanya 80 km. Kondisinya diklaim tanpa cela, semua fitur bekerja optimal, siap pakai tanpa perlu perbaikan apapun. Mobil impian para penggemar offroad ini memang dikenal dengan kelangkaannya.
Harga yang ditawarkan pun tidak main-main. Untuk pembelian kredit, mobil ini dibanderol Rp 515 juta dengan opsi TDP Rp 162 juta dan angsuran Rp 10.999 juta selama 47 bulan. Sementara bagi yang ingin membeli tunai, harganya mencapai Rp 535 juta. Harga ini jauh lebih tinggi dari banderol resmi Suzuki Indonesia saat mobil ini masih dijual baru.
Mengapa Harga Jimny Bekas Melambung Tinggi?
Fenomena harga Jimny bekas yang melambung tinggi ini bukan tanpa alasan. Suzuki Jimny generasi keempat memang menjadi barang langka di pasar otomotif global. Produksinya hanya dilakukan di Jepang dengan kapasitas sekitar 5 ribu unit per bulan, jauh dari permintaan yang terus melonjak.
Kondisi ini membuat daftar inden mengular panjang, bahkan mencapai 10 tahun. Suzuki pun akhirnya menutup pendaftaran inden karena tak mampu memenuhi permintaan pasar. Isu ini mendorong harga Jimny bekas melambung tinggi, bahkan melebihi harga baru saat pertama kali diluncurkan.
Rumor ekspansi produksi ke India dan Indonesia belum menemui titik terang. Sampai saat ini, Suzuki belum memberikan keputusan resmi terkait hal tersebut. Sementara itu, kuota Suzuki Jimny untuk Indonesia hanya 50 unit per bulan. Angka ini tentu sangat kecil dibandingkan dengan animo masyarakat yang begitu besar.
Tukar Tambah dan Negosiasi Terbuka
Meskipun harga yang ditawarkan terbilang fantastis, Simple Auto masih membuka peluang negosiasi bagi calon pembeli. Calon pembeli juga bisa melakukan transaksi tukar tambah. Pihak dealer menyarankan agar calon pembeli datang langsung ke lokasi untuk melakukan negosiasi lebih lanjut, dan tentunya kesempatan untuk melakukan test drive sebelum memutuskan membeli.
Kondisi ini menunjukkan betapa uniknya pasar mobil bekas, di mana kelangkaan dan tingginya permintaan bisa membuat harga suatu model melambung jauh di atas harga normal. Bagi yang berminat memiliki Jimny idaman, pertimbangan yang matang perlu dilakukan, terutama terkait dengan harga yang sangat tinggi dan ketersediaan unit yang terbatas.