Jakarta – Mobil double cabin, dengan dua kabin dan bak terbuka, kini jadi incaran para petualang dan mereka yang butuh kendaraan serbaguna. Harganya di pasar mobil bekas mulai dari Rp100 jutaan, membuatnya semakin menarik. Tapi, sebelum memutuskan membeli, ada beberapa hal yang perlu jadi pertimbangan matang.

Bukan Sekadar Kendaraan Gaya-gayaan

Double cabin bukan sekadar kendaraan dengan tampang macho. Mobil ini memang dirancang untuk medan berat. Dengan penggerak 4×4, mobil ini tak gentar menghadapi jalan berlumpur, berbatu, atau tanjakan terjal. Tak heran jika double cabin kerap jadi andalan perusahaan pertambangan dan perkebunan. Merek-merek seperti Mitsubishi L200 Strada Triton, Nissan Navara, Toyota Hilux, Ford Ranger, hingga Isuzu D-Max, ramai jadi pilihan.

Di pasar mobil bekas, pilihannya pun beragam. Ada yang bekas pemakaian pribadi, ada pula yang bekas armada perusahaan. Membeli dari bekas armada perusahaan, meski riwayatnya lebih mudah ditebak (misalnya bekas tambang atau perkebunan), tetap perlu kejelian. Mobil bekas perkebunan umumnya lebih terawat ketimbang bekas tambang.

Harga Bervariasi, Pilih Sesuai Kebutuhan dan Budget

Harga mobil double cabin bekas bervariasi, tergantung merek dan kondisi. Isuzu D-Max bekas misalnya, bisa didapat dengan harga mulai Rp160 juta hingga Rp225 juta. Toyota Hilux bekas berkisar antara Rp175 juta sampai Rp498 juta. Sementara itu, Nissan Navara bisa ditemui dengan harga Rp140 juta hingga Rp365 juta. Mitsubishi L200 Strada Triton dibanderol mulai Rp125 juta hingga Rp475 juta, dan Ford Ranger mulai dari Rp118 juta hingga Rp425 juta. Chevrolet Colorado sedikit lebih mahal, di kisaran Rp280 juta sampai Rp435 juta.

Kelebihan Double Cabin: Bukan Hanya Sekadar Gagah

Kelebihan double cabin tak hanya pada tampangnya yang gagah. Mobil ini juga punya fleksibilitas yang tinggi. Selain bisa mengangkut hingga 5 orang di dalam kabin, bak belakangnya juga bisa diandalkan untuk membawa barang dalam jumlah besar. Ini sangat cocok bagi mereka yang punya hobi petualangan atau sering membawa perlengkapan kerja yang berat dan besar.

Sistem penggerak 4×4-nya juga memungkinkan mobil ini melewati berbagai medan sulit. Bahkan, beberapa instansi seperti Korps Sabhara juga menggunakan double cabin untuk mobilitas di daerah pedalaman. Sistem 4WD-nya pun bisa diatur sesuai kebutuhan, mulai dari part time, full time, hingga all wheel drive (AWD).

Kekurangan Double Cabin: Ingat Uji KIR dan Kenyamanan

Meski punya banyak keunggulan, double cabin juga punya kekurangan. Salah satunya adalah suspensinya yang cenderung keras, mirip truk. Hal ini memang dirancang agar mobil kuat membawa beban berat. Namun konsekuensinya, kenyamanan penumpang jadi berkurang, terutama saat melewati jalan yang tidak rata. Ruang untuk penumpang baris kedua pun terbatas, sehingga posisi duduk terasa kurang nyaman.

Selain itu, double cabin juga termasuk kategori mobil barang. Ini berarti pemiliknya harus melakukan uji KIR (KEUR) setiap enam bulan sekali. Proses ini tentu memakan waktu dan biaya tambahan. Pajak tahunan double cabin juga umumnya lebih mahal karena mengacu pada harga jual mobil yang cukup tinggi.

Kesimpulan: Cocok untuk Petualang, Perlu Pertimbangan Matang

Mobil double cabin bekas bisa jadi pilihan menarik jika Anda memang membutuhkan kendaraan serbaguna yang tangguh di segala medan. Harganya pun kini semakin terjangkau. Namun, perlu diingat bahwa mobil ini juga punya kekurangan, seperti kenyamanan yang kurang dan kewajiban uji KIR. Jadi, sebelum memutuskan membeli, pertimbangkan baik-baik kebutuhan dan budget Anda. Jangan sampai Anda menyesal di kemudian hari.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini