Pekanbaru – Tragedi kembali mewarnai jalan raya. Sebuah mobil Toyota Calya menabrak sepeda motor yang ditumpangi satu keluarga di Pekanbaru, Riau, dan merenggut tiga nyawa. Insiden pilu ini mengungkap fakta mengejutkan: pengemudi mobil ternyata berada di bawah pengaruh narkoba. Kejadian ini menjadi pengingat pahit tentang bahaya mengemudi dalam kondisi tidak sadar dan pentingnya kewaspadaan di jalan.
Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa pengemudi dan dua penumpangnya baru saja merayakan malam tahun baru. Kondisi mabuk narkoba membuat pengemudi mengalami halusinasi dan hilang kendali saat mengemudi. Peristiwa tragis ini semakin mempertegas betapa berbahayanya narkoba ketika dikombinasikan dengan aktivitas mengemudi.
Sony Susmana, seorang ahli keselamatan berkendara, menjelaskan bahwa pengemudi yang berada di bawah pengaruh narkoba atau alkohol dapat dikenali dari ciri-ciri tertentu. Menurutnya, pengemudi dalam kondisi tersebut cenderung mengemudikan kendaraan dengan arah yang tidak terkendali, penglihatan kabur, dan reaksi yang lambat dalam mengantisipasi bahaya.
"Arah kendaraannya tidak karuan, karena penglihatan pengemudi kabur. Reaksinya juga lambat, tidak bisa cepat antisipasi bahaya," jelasnya.
Penting bagi pengguna jalan untuk mengasah kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Jika mendapati mobil dengan ciri-ciri tersebut, terutama dari arah berlawanan, tindakan terbaik adalah segera menepi dan menghindar. Mengingat bahaya yang ditimbulkan sangat besar, tidak ada salahnya untuk bersikap ekstra hati-hati.
"Segera menepi kalau melihat mobil dengan ciri tersebut," imbaunya.
Berkendara bukan hanya soal tiba di tujuan, melainkan juga tentang keselamatan. Kejadian di Pekanbaru ini menjadi pelajaran berharga tentang betapa pentingnya menjaga kesadaran penuh saat mengemudi, serta waspada terhadap potensi bahaya di sekitar kita. Utamakan keselamatan, bukan hanya diri sendiri, tetapi juga pengguna jalan lain. Pilihlah untuk tidak mengonsumsi narkoba atau alkohol sebelum mengemudi.