Jakarta – Mitos yang beredar di masyarakat menyebutkan mengisi daya powerbank di mobil bisa memicu kebakaran. Alasannya, saat powerbank penuh, ia akan mengembalikan daya ke mobil, menyebabkan korsleting dan kebakaran. Benarkah demikian?
Anggapan ini ternyata dibantah oleh Muhamad Zuhdi, pakar kelistrikan otomotif dari salah satu produsen mobil terkemuka. Menurutnya, sistem kelistrikan mobil modern sudah dirancang dengan pengaman dan tidak memungkinkan terjadinya arus balik yang berbahaya.
"Listrik di mobil itu DC (arus searah), bukan AC (arus bolak-balik). Arus DC itu aman karena sifatnya searah dan bisa otomatis terputus saat pengisian penuh," jelas Zuhdi.
Analogi sederhananya, ia mencontohkan mekanisme pengisian daya ponsel. Saat baterai ponsel penuh, charger akan otomatis menghentikan pengisian. Mekanisme serupa berlaku pada sistem pengisian daya powerbank di mobil. Tidak ada mekanisme yang menyebabkan powerbank mengembalikan arus ke mobil.
"Logikanya, hingga saat ini, belum ada bukti atau perhitungan yang menunjukkan kalau powerbank penuh, dayanya kembali ke mobil," tegasnya.
Meski begitu, Zuhdi tidak menampik bahwa kebakaran mobil bisa terjadi karena berbagai faktor, dan tidak selalu berkaitan dengan pengisian powerbank. Ia menyarankan pemilik mobil untuk melakukan pengecekan rutin terhadap sistem kelistrikan mobil.
Penting untuk diketahui, beberapa waktu lalu sempat terjadi kebakaran mobil di jalan tol Jakarta – Cikampek. Kasus tersebut sedang dalam penyelidikan pihak terkait untuk memastikan penyebabnya. Diharapkan, hasil investigasi akan memberikan pemahaman lebih baik dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Kesimpulannya, mengisi powerbank di mobil tidak otomatis menyebabkan kebakaran. Teknologi kelistrikan modern sudah dirancang untuk mencegah hal itu. Namun, pemilik mobil tetap perlu waspada dan melakukan perawatan berkala untuk menjaga kondisi mobil tetap prima. Jangan mudah percaya dengan mitos tanpa ada bukti ilmiah yang mendukung.