Jakarta – Pasar mobil bekas kembali menghadirkan fenomena menarik. Kali ini, sebuah Toyota Alphard lansiran 2005 tipe G ditawarkan dengan harga yang lebih rendah dibandingkan Toyota Calya baru. Fakta ini memunculkan pertanyaan, bagaimana bisa mobil mewah bekas justru lebih murah dari mobil keluarga yang lebih baru?

Berdasarkan penelusuran di berbagai platform jual beli mobil daring, Toyota Alphard bekas 2005 tipe G dibanderol sekitar Rp 159 juta. Angka ini jauh di bawah harga Toyota Calya G AT yang merupakan varian tertinggi, dengan banderol sekitar Rp 167,49 juta. Selisih harga yang mencapai Rp 8 jutaan ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian konsumen.

Meski berstatus bekas, Alphard generasi awal ini masih memiliki sejumlah keunggulan. Kabin yang lapang dengan konfigurasi captain seat, balutan kulit pada jok, serta berbagai fitur kenyamanan menjadi nilai jual utama. Dealer yang memasarkan mobil ini juga mengklaim bahwa unit dalam kondisi prima, bukan bekas tabrakan atau banjir.

Fenomena ini mengindikasikan bahwa nilai depresiasi pada mobil mewah keluaran lama bisa sangat signifikan. Sementara itu, permintaan pasar untuk mobil keluarga yang terjangkau seperti Calya tetap tinggi sehingga harga unit barunya cenderung stabil.

"Ini menunjukkan pasar mobil bekas sangat dinamis. Konsumen punya pilihan beragam, mulai dari mobil baru yang praktis hingga mobil mewah bekas dengan harga miring," ujar pengamat otomotif, Budi Santoso, saat dihubungi secara terpisah.

Penawaran menarik lain dari dealer adalah skema kredit dengan down payment (DP) ringan, sekitar Rp 78 juta dan cicilan bulanan sebesar Rp 3,85 juta selama 33 bulan. Skema ini diharapkan dapat memudahkan konsumen yang tertarik memiliki Alphard bekas tersebut.

Namun, Budi mengingatkan agar calon pembeli tidak tergiur dengan harga murah semata. Ia menyarankan untuk melakukan inspeksi menyeluruh pada mobil sebelum transaksi. “Ajak teknisi kepercayaan, lakukan test drive, periksa riwayat mobil. Hal ini penting untuk menghindari masalah di kemudian hari,” tegas Budi.

Tren harga mobil bekas yang kadang tak terduga ini, membuka peluang bagi konsumen untuk mendapatkan kendaraan impian dengan harga yang lebih terjangkau. Namun, kewaspadaan dan riset mendalam tetap menjadi kunci dalam transaksi jual beli mobil bekas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini