Pekanbaru, Riau – Awal tahun 2025 diwarnai duka mendalam. Sebuah keluarga beranggotakan suami, istri, dan seorang anak tewas mengenaskan dalam kecelakaan lalu lintas di Pekanbaru, Riau. Insiden tragis yang terjadi pada 1 Januari sekitar pukul 06.30 WIB ini melibatkan sepeda motor yang mereka tumpangi dan sebuah mobil Toyota Calya.

Keterangan pihak kepolisian mengungkap fakta yang mengejutkan. Pengemudi mobil Calya, yang menabrak korban, diketahui berada di bawah pengaruh narkoba saat kejadian. Kompol Alvin Agung Wibawa, Kasatlantas Polresta Pekanbaru, menyatakan bahwa ketiga korban mengalami luka berat di bagian kepala akibat benturan keras tersebut.

"Ketiga korban menunggangi sepeda motor, ditabrak mobil Calya yang mana pengemudinya sedang di bawah pengaruh narkoba," tegas Alvin.

Dampak Narkoba di Balik Kemudi: Hilangnya Kendali dan Nyawa Melayang

Kecelakaan ini menjadi pengingat yang mengerikan tentang bahaya mengemudi di bawah pengaruh narkoba atau alkohol. Jusri Pulubuhu, seorang instruktur keselamatan berkendara, menjelaskan bahwa kondisi mabuk atau terpengaruh zat adiktif sangat merusak konsentrasi, persepsi, dan kemampuan motorik pengemudi.

"Perilaku tersebut memberikan kualitas konsentrasi yang buruk sekali ketika mengemudi. Mengganggu konsentrasi kita dan berpengaruh pada kemampuan persepsi dan motorik," paparnya.

Lebih lanjut, Jusri menambahkan bahwa penurunan konsentrasi akibat narkoba mengakibatkan waktu reaksi menjadi lambat dan penilaian penglihatan menjadi buruk. Hal ini sangat berbahaya karena pengemudi kesulitan mengantisipasi bahaya di jalan.

Sony Susmana, pakar keselamatan berkendara lainnya, juga menekankan bahwa pengemudi yang mabuk atau terpengaruh narkoba kehilangan kontrol penuh atas kendaraannya. "Jangankan untuk mengontrol kendaraan, menjaga keseimbangan diri sendiri saja tidak bisa," ujarnya. Keterbatasan ini berakibat fatal ketika pengemudi harus mengambil keputusan cepat di tengah situasi lalu lintas.

Mengemudi "Setengah Sadar": Sama Bahayanya dengan Mengantuk

Sony menyamakan kondisi mengemudi dalam keadaan mabuk atau terpengaruh narkoba dengan mengemudi dalam keadaan mengantuk. "Mengemudi yang mabuk atau mengantuk, setengah dari pikirannya sudah berada di bawah alam sadar," jelasnya. Akibatnya, pengemudi tidak mampu membaca situasi lalu lintas dengan baik dan cenderung kehilangan arah. Mereka seperti "loss," melaju lurus tanpa kontrol dan berhenti ketika menabrak sesuatu.

Tragedi di Pekanbaru ini menjadi peringatan keras. Kelalaian dan ketidakbertanggungjawaban seorang pengemudi telah merenggut nyawa satu keluarga. Kejadian ini menyoroti pentingnya kesadaran dan kewaspadaan bagi semua pengguna jalan. Jangan pernah mengemudi di bawah pengaruh narkoba atau alkohol. Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini