JAKARTA – Keselamatan berkendara bukan lagi sekadar wacana, melainkan kebutuhan mendesak. Hal ini yang mendorong para produsen otomotif untuk terus berinovasi menghadirkan fitur-fitur keselamatan canggih. Dalam sebuah acara yang diinisiasi ASEAN NCAP, sejumlah pabrikan mobil terkemuka di Indonesia seperti Toyota, Honda, Mitsubishi, Daihatsu, dan Nissan, unjuk gigi memamerkan teknologi keselamatan terbaru mereka. Tak ketinggalan, Bosch, salah satu pemasok teknologi otomotif global, juga turut ambil bagian.
Acara yang bertajuk Vehicle Safety Course (VSC) 2018 ini menjadi panggung bagi para pabrikan untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap keselamatan pengguna jalan, tak hanya pengemudi dan penumpang, tapi juga pejalan kaki. Dari teknologi pendeteksi titik buta hingga pengereman darurat otomatis, semua didemonstrasikan untuk memberikan gambaran betapa pentingnya fitur-fitur ini dalam mencegah kecelakaan.
Blind Spot Monitoring (BSM): Mata Tambahan di Samping Kendaraan
Toyota, dengan SUV andalannya, C-HR, memperkenalkan teknologi Blind Spot Monitoring (BSM). Teknologi ini menggunakan sensor radar yang terpasang pada spion kanan dan kiri untuk mendeteksi objek yang tidak terlihat dalam pandangan normal spion. Sayangnya, notifikasi BSM pada C-HR hanya berupa kedipan lampu, tanpa peringatan suara.
Sementara itu, Honda dengan sedan mewah Accord-nya, menampilkan fitur LaneWatch. Teknologi ini menggunakan kamera yang terpasang di spion kiri untuk memberikan pandangan yang lebih luas ke area titik buta (blind spot), yang ditampilkan langsung pada monitor di dashboard. LaneWatch telah menjadi andalan Honda sejak 2013 dan terbukti efektif membantu pengemudi menghindari potensi kecelakaan.
Autonomous Emergency Braking (AEB): Mengerem Otomatis di Saat Genting
Mitsubishi dan Daihatsu juga tak mau ketinggalan dalam menghadirkan teknologi keselamatan. Mitsubishi dengan Pajero Sport generasi terbarunya memperkenalkan fitur Forward Collision Mitigation (FCM) yang merupakan bagian dari Autonomous Emergency Braking (AEB). Fitur ini dilengkapi dengan Brake Assist (BA) yang akan melakukan pengereman darurat secara otomatis saat mendeteksi potensi tabrakan dalam kecepatan rendah (di bawah 30 km/jam), setelah peringatan visual dan suara diberikan.
Daihatsu, meskipun tidak memasarkan Myvi 1.5 di Indonesia, juga menunjukkan fitur serupa. Namun sayang, teknologi secanggih ini belum tersedia pada mobil-mobil Daihatsu yang dijual di pasar Indonesia.
Teknologi Kamera Spion: Mengatasi Keterbatasan Pandangan
Nissan tampil beda dengan teknologi kamera spion pada Note. Spion tengah di dalam kabin dapat menampilkan gambar dari kamera di bagian belakang mobil dengan sudut pandang yang lebih lebar. Fitur ini sangat berguna terutama untuk mobil dengan dimensi kecil atau monokok, yang seringkali terhalang oleh kepala penumpang di baris belakang.
Electronic Stability Control (ESC): Menjaga Kestabilan Saat Manuver Darurat
Honda, kembali unjuk gigi dengan fitur Electronic Stability Control (ESC) yang terpasang pada Mobilio dan BR-V. Teknologi ESC, yang dipasok oleh Bosch, terdiri dari berbagai sensor yang bekerja sama untuk menjaga kestabilan kendaraan saat menghadapi kondisi berbahaya, seperti manuver mendadak untuk menghindari tabrakan. ESC memastikan kendaraan tetap terkendali meskipun dalam kondisi kritis.
ABS pada Sepeda Motor: Pengereman Aman untuk Roda Dua
Bosch juga memamerkan teknologi Anti-lock Braking System (ABS) untuk sepeda motor. Fitur ini sangat penting untuk meminimalkan risiko slip atau skid akibat roda depan mengunci saat pengereman mendadak, yang tentunya akan meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengendara sepeda motor.
Kehadiran fitur-fitur keselamatan canggih ini bukan lagi sekadar tren atau tambahan, melainkan sebuah kebutuhan mendasar. Para pabrikan mobil kini berlomba-lomba menghadirkan teknologi keselamatan untuk melindungi penggunanya. Konsumen pun semakin cerdas dan peduli terhadap keselamatan, sehingga fitur-fitur ini menjadi pertimbangan penting saat membeli kendaraan.
