Jakarta – Hasil uji tabrak ASEAN NCAP terhadap Wuling Confero memicu perdebatan tentang standar keselamatan mobil di Indonesia. Varian terendah Confero, yang diuji oleh ASEAN NCAP, mendapatkan hasil kurang memuaskan karena tidak dilengkapi airbag. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai prioritas keselamatan pada mobil-mobil yang beredar di pasar Indonesia.

ASEAN NCAP, lembaga independen yang melakukan pengujian keselamatan kendaraan, memilih varian terbawah Confero untuk pengujian. Pemilihan ini didasarkan pada asumsi bahwa varian tersebut memiliki volume penjualan yang signifikan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tanpa airbag, Confero dinilai berpotensi membahayakan pengemudi dan penumpang dalam kejadian tabrakan.

Pihak Wuling Motors Indonesia mengakui bahwa varian Confero yang diuji memang tidak dilengkapi airbag. Namun, mereka menegaskan bahwa kendaraan tersebut telah memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan pemerintah Indonesia. Brand Manager Wuling Indonesia, Dian Asmahani, menjelaskan bahwa varian ini telah dibekali dengan fitur keselamatan pasif seperti sabuk pengaman, auto door lock, child safety locks, dan reminder sabuk pengaman.

Lebih lanjut, Wuling menjelaskan bahwa varian Confero yang paling laris di Indonesia justru adalah Confero S 1.5 L, bukan varian tanpa airbag yang diuji oleh ASEAN NCAP. Varian Confero S 1.5 L diklaim mendominasi penjualan sejak diluncurkan pada kuartal ketiga tahun 2017. Fakta ini sedikit meredakan kekhawatiran, namun tetap menyisakan pertanyaan tentang ketersediaan fitur keselamatan dasar pada varian terendah mobil.

Penting untuk dicatat bahwa ASEAN NCAP melakukan pengujian secara independen terhadap berbagai mobil yang beredar di pasaran, termasuk 44 model di Indonesia, salah satunya Wuling Confero. Kehadiran lembaga ini sangat krusial bagi konsumen karena mereka dapat memberikan informasi yang transparan tentang tingkat keamanan suatu mobil. Melalui pengujian ini, ASEAN NCAP juga berperan dalam mendorong produsen mobil untuk tidak mengesampingkan peranti keselamatan dalam setiap produknya.

Kasus Wuling Confero ini menjadi pengingat penting bagi konsumen untuk lebih selektif dalam memilih mobil. Tidak hanya mempertimbangkan harga dan fitur kenyamanan, tetapi juga fitur keselamatan yang dapat melindungi pengemudi dan penumpang dalam situasi darurat. Keberadaan airbag, meskipun bukan satu-satunya indikator keselamatan, tetap merupakan fitur vital yang dapat mengurangi risiko cedera parah dalam kecelakaan.

Penting bagi produsen mobil untuk tidak hanya memenuhi standar minimal yang ditetapkan pemerintah, tetapi juga berupaya menghadirkan fitur keselamatan terbaik dalam setiap varian produknya. Sementara itu, konsumen juga perlu lebih proaktif dalam mencari informasi dan memprioritaskan keselamatan dalam memilih mobil. Hasil uji tabrak ASEAN NCAP memberikan gambaran riil tentang tingkat keamanan suatu kendaraan dan menjadi salah satu referensi yang perlu dipertimbangkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini