Jakarta – Seringkali dianggap sepele, headrest atau sandaran kepala pada kursi mobil ternyata memegang peranan krusial dalam keselamatan berkendara. Bukan sekadar aksesori pelengkap, headrest adalah benteng pertahanan pertama untuk melindungi leher dari cedera parah, khususnya saat terjadi kecelakaan.
Cedera leher, yang dikenal dengan istilah whiplash, adalah ancaman nyata bagi pengemudi dan penumpang. Kondisi ini terjadi akibat gerakan tiba-tiba yang menyebabkan leher terhentak ke depan dan ke belakang, atau bahkan ke samping, dengan kuat. Biasanya, hal ini terjadi akibat benturan keras, baik dari depan, belakang, maupun samping.
Gaya gravitasi (G-force) yang bekerja saat kecelakaan memicu pergerakan kepala yang sangat cepat dan sulit dikendalikan oleh otot leher. Akibatnya, kepala dapat terbentur keras, memicu berbagai komplikasi yang tak main-main. Mulai dari trauma otak, cedera tulang belakang, sakit kepala kronis yang berkepanjangan, hingga masalah kesehatan lainnya.
Pentingnya fungsi headrest kerap dilupakan, terutama pada mobil-mobil komersial yang mengutamakan efisiensi dan kapasitas angkut. Padahal, riset menunjukkan bahwa cedera leher menjadi jenis cedera paling dominan dalam kecelakaan mobil, mencapai lebih dari 90%. Angka ini jauh melebihi cedera pada bahu dan wajah. Fakta ini seharusnya menyadarkan kita betapa krusialnya peran headrest.
Seiring dengan perkembangan teknologi, pabrikan mobil terus berinovasi. Kini, telah hadir headrest aktif yang mampu meredam gerakan kepala secara otomatis saat terjadi benturan. Teknologi ini terbukti sangat efektif dalam meminimalisir risiko whiplash.
Waspadai Gejala Whiplash
Jangan anggap remeh jika Anda mengalami beberapa gejala setelah mengalami kecelakaan atau benturan. Beberapa gejala whiplash yang perlu diwaspadai antara lain:
- Nyeri dan kaku pada leher
- Sakit kepala, terutama di bagian bawah tengkorak
- Pusing dan berkunang-kunang
- Penglihatan kabur
- Kelelahan kronis
Selain gejala di atas, whiplash juga bisa memicu masalah yang lebih kompleks, seperti:
- Nyeri kronis jangka panjang
- Masalah konsentrasi dan ingatan
- Telinga berdenging
- Sulit tidur nyenyak
- Mudah marah
- Nyeri pada bahu dan kepala
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu memperhatikan posisi headrest sebelum berkendara. Pastikan headrest berada pada posisi yang tepat, sejajar dengan bagian atas kepala, agar dapat memberikan perlindungan maksimal jika terjadi hal yang tak diinginkan. Keselamatan berkendara adalah tanggung jawab kita bersama. Jangan abaikan hal-hal kecil yang dapat menyelamatkan nyawa.