JAKARTA – Velg, komponen penting pada roda mobil, kini hadir dalam dua pilihan material populer: baja dan alumunium. Meski alumunium kerap diasosiasikan dengan kekuatan, benarkah ia lebih unggul dari baja dalam menghadapi tekanan ekstrem? Sebuah pengujian menggunakan alat tekan hidrolik memberikan jawabannya, namun dengan temuan yang mengejutkan.
Uji coba tersebut menyoroti perbedaan mendasar antara kedua material saat menerima beban berat. Velg alumunium, yang seringkali dianggap lebih modern dan ringan, ternyata mampu menahan tekanan hingga setara 20 ton sebelum akhirnya hancur berkeping-keping. Pecahan material ini terlontar ke segala arah, menjadi potensi bahaya serius bagi siapa pun yang berada di dekatnya. Selain itu, velg alumunium yang sudah pecah tidak dapat diperbaiki dan harus diganti sepenuhnya.
Di sisi lain, velg baja menunjukkan ketahanan yang lebih rendah, hanya mampu menahan tekanan hingga 10 ton sebelum mengalami deformasi. Namun, kerusakan yang terjadi pada velg baja cenderung lebih ‘ramah’, hanya berupa bengkok atau penyok. Hal ini justru menjadi keuntungan karena kerusakan tersebut masih bisa diperbaiki dengan biaya yang lebih terjangkau dan proses yang lebih cepat. Pemilik kendaraan tidak perlu mengganti velg secara keseluruhan, cukup melakukan perbaikan pada area yang mengalami kerusakan.
Lebih Kuat Bukan Berarti Lebih Baik
Pengujian ini mengajarkan bahwa kekuatan tidak selalu berarti keamanan. Meski velg alumunium menunjukkan kemampuan menahan beban yang lebih besar, konsekuensi kerusakannya justru lebih berisiko. Pecahan velg alumunium yang melesat bisa menjadi proyektil berbahaya, terutama dalam situasi kecelakaan atau benturan keras. Sementara itu, velg baja menawarkan solusi yang lebih praktis dan ekonomis dalam jangka panjang, terutama jika kerusakan terjadi karena benturan.
Perbedaan karakteristik ini penting untuk dipertimbangkan oleh para pemilik kendaraan saat memilih velg. Velg alumunium mungkin lebih menarik secara estetika dan menawarkan bobot yang lebih ringan, namun velg baja tetap menjadi pilihan yang lebih aman dan ekonomis, terutama bagi mereka yang sering berkendara di medan yang menantang atau sering mengalami benturan ringan.
Kesimpulan
Kedua jenis velg memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Velg alumunium unggul dalam hal kekuatan dan bobot, tetapi riskan terhadap kerusakan yang parah dan sulit diperbaiki. Sementara itu, velg baja lebih mudah diperbaiki dan lebih aman saat mengalami kerusakan, meskipun kekuatannya tidak sebesar alumunium. Pada akhirnya, pilihan terbaik bergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing pemilik kendaraan. Penting untuk selalu mengutamakan keselamatan dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memutuskan velg mana yang paling tepat untuk mobil Anda.