JAKARTA – Berkendara malam hari dengan AC mobil menyala memang nyaman, namun siapa sangka kebiasaan ini bisa menjadi bumerang. Selain memicu rasa kantuk yang membahayakan, pemakaian AC yang tidak tepat juga berpotensi menyebabkan keracunan karbon monoksida (CO) yang berakibat fatal.
Penting untuk memahami bahwa suhu dingin yang dihasilkan AC dapat memicu penyempitan pembuluh darah. Akibatnya, asupan oksigen ke otak berkurang, sehingga tubuh lebih mudah merasa lelah dan mengantuk. Kondisi ini tentu sangat berbahaya bagi pengemudi, karena dapat menurunkan konsentrasi dan refleks saat berkendara.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak menyetel AC terlalu dingin saat mengemudi di malam hari. Atur suhu agar tetap nyaman dan tidak membuat tubuh menggigil. Pertimbangkan juga untuk membuka sedikit jendela guna menjaga sirkulasi udara yang lebih baik, meskipun cara ini masih memiliki risiko jika digunakan untuk beristirahat dalam waktu lama.
Bahaya yang lebih serius mengintai ketika kita beristirahat atau tidur di dalam mobil dengan AC menyala. Gas karbon monoksida (CO), hasil pembakaran tidak sempurna dari mesin, dapat merembes masuk ke dalam kabin. Gas ini tidak berbau dan tidak berwarna, sehingga sulit dideteksi. CO memiliki afinitas yang lebih tinggi terhadap hemoglobin dalam darah dibanding oksigen. Akibatnya, tubuh akan lebih mudah mengikat CO dan menghambat pengikatan oksigen. Dalam kondisi ini, tubuh akan kekurangan oksigen dan dapat menyebabkan keracunan, bahkan kematian.
Meskipun beberapa orang mencoba mengatasi masalah ini dengan membuka sedikit jendela, hal tersebut ternyata tidak sepenuhnya aman. Menurut seorang dokter, Dr. Babu Shershad, membuka jendela sedikit pun tidak menjamin sirkulasi udara yang cukup untuk mencegah penumpukan CO. Ia menekankan bahwa sebaiknya penumpang keluar dari mobil untuk beristirahat.
"Bahkan dengan jendela terbuka, gas CO tetap dapat terakumulasi meski dalam tingkat yang lebih rendah, dan pada akhirnya akan menurunkan kadar oksigen dalam darah. Akibatnya, seseorang bisa kehilangan kesadaran. Sebaiknya keluar dari mobil untuk istirahat dan hindari tidur di dalam mobil," ujar Dr. Babu.
Kasus keracunan CO di dalam mobil, terutama pada mobil-mobil tua, sudah cukup sering terjadi. Oleh karena itu, penting bagi setiap pengendara untuk lebih waspada dan tidak meremehkan bahaya yang mungkin timbul dari penggunaan AC di malam hari. Memprioritaskan keselamatan adalah kunci utama dalam setiap perjalanan.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
- Atur suhu AC secukupnya: Hindari menyetel AC terlalu dingin, terutama saat berkendara malam hari.
- Jaga sirkulasi udara: Buka sedikit jendela untuk membantu pertukaran udara di dalam kabin, terutama jika perjalanan cukup lama.
- Hindari tidur di mobil dengan AC menyala: Jika ingin beristirahat, sebaiknya keluar dari mobil dan cari tempat yang lebih aman dan nyaman.
- Periksa kondisi mobil secara berkala: Pastikan sistem pembuangan gas dan sistem AC berfungsi dengan baik untuk menghindari kebocoran CO.
- Kenali gejala keracunan CO: Waspadai gejala seperti sakit kepala, pusing, mual, muntah, dan lemas. Jika mengalami gejala tersebut, segera keluar dari mobil dan cari pertolongan medis.
Dengan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan, kita bisa mencegah risiko yang tidak diinginkan akibat penggunaan AC mobil yang kurang tepat. Utamakan keselamatan dan jadikan setiap perjalanan Anda lebih aman dan nyaman.