SALATIGA – Perdebatan mengenai kemiringan tanjakan di tol fungsional Salatiga-Solo, khususnya di area Kali Kenteng, terus bergulir. Setelah viral video mobil LCGC kesulitan menanjak, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jawa Tengah sempat melontarkan angka 57 derajat yang kemudian dibantah oleh Jasa Marga. Lalu, bagaimana sebenarnya kondisi di lapangan?
Bukan 57 Derajat, Tapi Tetap Perlu Kewaspadaan
Kominfo Jawa Tengah, melalui akun Twitter resminya, sebelumnya menyarankan mobil dengan kapasitas mesin kecil untuk tidak melewati tol fungsional tersebut karena tanjakan curam yang disebut mencapai 57 derajat. Namun, Jasa Marga, selaku pengelola jalan tol, menegaskan bahwa sudut elevasi maksimal di tanjakan Kali Kenteng adalah 7,24 derajat. Meski demikian, angka ini bukan berarti tanjakan tersebut bisa dilibas dengan santai.
Tanjakan Kali Kenteng memang menjadi sorotan setelah video sebuah Daihatsu Ayla kesulitan menanjak dan hampir mundur viral di media sosial. Kejadian ini memicu kekhawatiran pengguna jalan, terutama bagi mereka yang mengendarai mobil dengan spesifikasi mesin kecil.
Filterisasi dan Persiapan untuk Pengguna Jalan
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Jasa Marga telah melakukan sejumlah langkah. Mereka melakukan filterisasi kendaraan di Gerbang Tol Salatiga, meminta pick up dan kendaraan tua dengan muatan berlebih untuk keluar di pintu tol Tingkir. Selain itu, pagar pengaman, tolo-tolo, dan moveable concrete barrier (MCB) telah dipasang di sepanjang jalur untuk membantu pengguna jalan. Jasa Marga juga menyiagakan derek di lokasi untuk penanganan kondisi darurat.
Jasa Marga terus mengingatkan para pemudik untuk memastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum melewati tol fungsional Salatiga-Solo. Kondisi mesin yang baik dan kesiapan pengemudi menjadi kunci keselamatan dalam perjalanan.
4.200 hingga 5.780 Kendaraan Lewat, 10 di Antaranya Mogok
Tol fungsional Salatiga-Solo cukup diminati pemudik. Pada hari pertama dibuka, tercatat 4.200 kendaraan melintas, dan meningkat menjadi 5.780 kendaraan pada hari kedua. Namun, di balik angka tersebut, terdapat catatan bahwa setidaknya 10 kendaraan mogok di tanjakan Kali Kenteng selama dua hari tersebut.
Kesimpulan: Perhatikan Kondisi Mobil dan Kewaspadaan Diri
Polemik kemiringan tanjakan Kali Kenteng mungkin telah menemukan titik terang, tetapi kewaspadaan tetap diperlukan. Meskipun tanjakan tersebut tidak separah yang diperkirakan, kondisi jalan yang menanjak tetap menuntut kesiapan kendaraan dan pengemudi. Pastikan mobil Anda dalam kondisi prima, dan jangan ragu untuk beristirahat jika merasa lelah dalam perjalanan. Kondisi prima bukan hanya mobil namun juga diri Anda. Keselamatan adalah yang utama.