Fenomena pasar mobil bekas kembali menghadirkan anomali. Kali ini, bukan mobil-mobil sejuta umat yang jadi sorotan, melainkan sang legenda, Toyota Supra. Generasi kelima Supra, atau yang dikenal dengan GR Supra, justru menjadi primadona di bursa mobil bekas. Tak tanggung-tanggung, harganya bahkan melampaui banderol unit baru di dealer resmi.
Mobil sport yang sempat mati suri ini memang punya daya tarik tersendiri. Supra bukan sekadar mobil, tetapi juga warisan sejarah otomotif yang panjang. Dari generasi pertama yang lahir dengan nama Celica XX pada 1978, hingga reinkarnasi modernnya sebagai GR Supra, mobil ini selalu berhasil mencuri perhatian para penggemar otomotif.
Sejarah Singkat Sang Legenda
Supra mengalami metamorfosis panjang. Generasi pertama, yang awalnya bernama Celica XX, hadir dengan kode A40. Kemudian, muncul Celica Supra dengan wheelbase lebih panjang dan desain moncong yang disesuaikan untuk mesin yang lebih besar. Generasi kedua (A60) masih mengusung nama Celica Supra, sebelum akhirnya generasi ketiga (A70) resmi berpisah dari platform Celica.
Puncak popularitas Supra terjadi pada generasi keempat (A80 atau MK IV), dengan desain ikonik dan mesin legendaris 2JZ-GTE. Penampilan di film "The Fast and The Furious" semakin melambungkan namanya. Namun, penjualan mobil sport yang menurun di awal 2000-an membuat Supra harus "pensiun" untuk sementara waktu.
Kebangkitan kembali terjadi pada 2019, melalui kolaborasi dengan BMW yang melahirkan GR Supra (J29). Mesin 3.0 liter turbocharged dan desain yang lebih modern membuat mobil ini kembali menjadi perbincangan.
Mengapa Harga Bekas Lebih Mahal?
Lantas, mengapa harga Supra bekas generasi kelima bisa melambung tinggi? Beberapa faktor menjadi penyebabnya:
- Kelangkaan: GR Supra bukan mobil yang diproduksi secara massal. Jumlah unitnya terbatas, sehingga menciptakan kelangkaan di pasar mobil bekas.
- Kondisi Prima: Unit bekas yang beredar umumnya dalam kondisi terawat. Para pemilik awal biasanya adalah kolektor atau penggemar yang sangat menjaga kendaraannya.
- Permintaan Tinggi: Status Supra sebagai mobil sport legendaris dengan performa mumpuni membuat permintaan di pasar bekas tetap tinggi. Para penggemar otomotif, kolektor, hingga investor berani merogoh kocek lebih dalam untuk memiliki mobil ini.
- Nilai Sejarah dan Prestise: Lebih dari sekadar mobil, Supra adalah simbol sejarah dan prestise. Memiliki Supra berarti memiliki sepotong sejarah otomotif yang berharga.
- Kolaborasi Toyota-BMW: Kolaborasi Toyota dengan BMW dalam pengembangan GR Supra juga menjadi nilai tambah. Ini memunculkan persepsi bahwa mobil ini adalah perpaduan terbaik dari kedua pabrikan.
Data Harga Membuktikan
Data di lapangan menunjukkan bahwa harga Supra bekas keluaran 2019 dan 2020 bisa mencapai Rp1.900.000.000 hingga Rp2.550.000.000. Padahal, harga Supra baru pada 2019 berada di angka Rp1,995 miliar. Ini membuktikan bahwa fenomena pasar mobil bekas Supra tidak mengikuti logika umum, di mana harga mobil bekas seharusnya lebih rendah dari unit baru.
Investasi atau Sekadar Hobi?
Fenomena ini memunculkan pertanyaan, apakah membeli Supra bekas lebih kepada investasi atau sekadar hobi? Bagi sebagian orang, Supra mungkin adalah investasi yang menguntungkan, mengingat harganya yang terus meningkat. Namun, bagi sebagian lainnya, memiliki Supra adalah wujud kecintaan terhadap dunia otomotif dan sejarah yang melekat pada mobil ini.
Terlepas dari alasan di baliknya, satu hal yang pasti: Supra, khususnya generasi kelima, adalah anomali di pasar mobil bekas. Ia menjadi bukti bahwa nilai sebuah mobil bukan hanya tentang harga, tetapi juga sejarah, performa, dan emosi yang terkandung di dalamnya. Apakah fenomena ini akan terus berlanjut? Waktu yang akan menjawab.