Jakarta – Banyak pemilik mobil beranggapan bahwa penggantian oli mesin hanya perlu dilakukan saat jarak tempuh kendaraan sudah mencapai batas yang ditentukan. Padahal, ada faktor lain yang tak kalah penting untuk diperhatikan, yaitu waktu. Bahkan, mobil yang jarang dipakai pun tetap disarankan untuk ganti oli secara berkala. Kenapa demikian?

Biasanya, produsen mobil menyarankan penggantian oli setiap 6 bulan sekali, terlepas dari seberapa sering mobil itu digunakan. Alasan di balik rekomendasi ini bukan tanpa dasar. Menurut para ahli, oli mesin memiliki fungsi vital dalam melindungi komponen internal mesin dari gesekan dan korosi. Seiring waktu, zat aditif dalam oli akan mengalami degradasi, meskipun mobil hanya terparkir di garasi.

"Oli itu tugas utamanya melumasi dan melindungi mesin dari gesekan," ujar seorang pakar pelumas. "Tapi oli juga mengandung zat anti korosi. Kalau oli sudah lama, zat ini akan melemah dan oli bisa menjadi asam. Akibatnya, mesin bisa rusak bukan karena gesekan, tapi karena korosi. Jadi, jangan menunda penggantian oli, meski mobil jarang dipakai."

Kerusakan akibat korosi bisa terjadi secara perlahan dan mungkin tidak langsung terasa. Namun, dalam jangka panjang, dampak buruknya bisa sangat signifikan, bahkan berpotensi merusak komponen mesin secara permanen. Hal ini tentu akan memakan biaya perbaikan yang tidak sedikit.

Masalah lain muncul dari kontaminasi uap air dan zat-zat lain yang bisa masuk ke dalam mesin, meski mobil tidak digunakan. Kondisi ini juga dapat mempercepat degradasi oli dan mengurangi kemampuannya dalam melindungi mesin.

Lantas, bagaimana cara memastikan kapan waktu yang tepat untuk mengganti oli? Jawabannya sederhana, perhatikan buku manual kendaraan Anda. Di sana, biasanya tertera anjuran penggantian oli berdasarkan jarak tempuh atau waktu, mana yang lebih dulu tercapai. Jadi, jika mobil Anda jarang dipakai dan sudah lebih dari 6 bulan sejak penggantian oli terakhir, sebaiknya segera lakukan penggantian oli, meski jarak tempuhnya masih jauh dari batas maksimal.

Selain rutin mengganti oli, pemilik mobil juga perlu memperhatikan volume oli dalam mesin. Jika level oli berkurang sebelum waktu penggantian, segera tambahkan. Namun, perhatikan jenis oli yang digunakan. Pastikan jenis oli yang ditambahkan sama dengan yang ada di mesin. Mencampur oli dengan jenis yang berbeda dikhawatirkan bisa menimbulkan endapan dan justru merusak mesin.

Jadi, jangan anggap sepele penggantian oli, meski mobil Anda jarang dipakai. Perawatan yang tepat akan membuat mobil Anda lebih awet dan terhindar dari kerusakan yang tidak diinginkan. Lakukan penggantian oli secara berkala, perhatikan volume oli, dan gunakan oli yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan Anda. Dengan begitu, mobil kesayangan Anda akan tetap prima dan siap menemani perjalanan Anda.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini