Jakarta – Pemilik mobil mungkin sering mendapati cakram rem mobilnya berkarat, terutama setelah dicuci atau saat musim hujan. Jangan buru-buru panik! Kondisi ini ternyata wajar dan umum terjadi, bukan berarti ada kerusakan pada sistem pengereman.
Munculnya karat di cakram rem disebabkan oleh material dasar cakram itu sendiri, yakni besi tuang. Logam ini memang rentan mengalami oksidasi atau pelapukan kimia saat terpapar air dan udara, sehingga memunculkan karat. Proses ini akan semakin cepat terjadi jika mobil dibiarkan dalam kondisi lembab.
Karat yang muncul ini umumnya berbentuk bercak atau noda tipis di permukaan cakram. Tapi tenang, karat ini biasanya akan hilang dengan sendirinya saat mobil digunakan. Gesekan antara kampas rem dan cakram saat pengereman akan mengikis lapisan karat tersebut. Jadi, tidak perlu khawatir berlebihan.
Mengapa cakram rem tidak dilapisi anti-karat? Ternyata, ini ada hubungannya dengan fungsi rem itu sendiri. Lapisan anti-karat berpotensi membuat permukaan cakram menjadi licin, sehingga mengurangi daya cengkeram saat pengereman. Akibatnya, sistem pengereman tidak bekerja optimal dan justru membahayakan.
Oleh karena itu, produsen mobil memang sengaja tidak melapisi cakram dengan anti-karat agar daya pengereman tetap maksimal. Permukaan cakram yang sedikit kasar karena karat justru membantu proses pengereman.
Jadi, lain kali jika melihat cakram mobil Anda berkarat, jangan khawatir. Ini adalah hal yang normal. Cukup gunakan mobil seperti biasa, dan karat tersebut akan hilang dengan sendirinya. Jika Anda ragu, selalu konsultasikan kondisi kendaraan Anda dengan bengkel terpercaya.