Jakarta – Musim hujan tiba, dan Adira Insurance kembali menegaskan komitmennya untuk melindungi para pelanggan dari risiko banjir. Perusahaan asuransi ini tidak hanya menyiapkan tim tanggap bencana, tetapi juga aktif memberikan edukasi kepada pelanggan mengenai cara mencegah kerusakan kendaraan akibat banjir.
"Kami rutin memberikan informasi melalui SMS dan email mengenai penanganan kendaraan saat banjir, termasuk area rawan banjir," ujar Adrianus Suprastio, Operation Center Service and Claim Division Head Adira Insurance. Langkah preventif ini bertujuan untuk meminimalisir kerusakan yang mungkin terjadi pada kendaraan pelanggan.
Bagi pelanggan yang kendaraannya terlanjur terdampak banjir, Adira Insurance menjamin layanan call center dan rescue 24 jam. Prosedur klaim juga disederhanakan. Pelanggan hanya perlu memastikan beberapa hal: tidak memaksakan kendaraan melewati banjir, tidak mencoba menyalakan kendaraan saat terendam, dan segera melaporkan kejadian maksimal lima hari setelahnya.
"Layanan klaim adalah wujud komitmen kami untuk memberikan pelayanan terbaik saat pelanggan sedang kesulitan," tambah Adrianus.
Meskipun telah siap siaga, Adira Insurance mencatat bahwa tidak terjadi lonjakan klaim banjir pada tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa upaya edukasi yang dilakukan perusahaan membuahkan hasil. Para pelanggan semakin paham tindakan pencegahan yang harus diambil saat menghadapi banjir.
"Rendahnya klaim banjir juga disebabkan karena Adira Insurance rutin memberikan pengetahuan kepada pelanggan. Mereka jadi tahu apa yang harus dilakukan saat banjir," jelas Adrianus.
Hingga akhir Agustus 2016, Adira Insurance telah membayarkan klaim kendaraan bermotor, baik partial maupun total loss, sekitar Rp 30 miliar. Dari jumlah tersebut, klaim banjir hanya menyumbang 3%. Angka ini menunjukkan efektivitas edukasi dan pencegahan yang dilakukan Adira Insurance, sekaligus kesadaran pelanggan dalam menjaga kendaraannya di musim hujan.