Penggunaan mobil pribadi sebagai taksi online kini semakin marak. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini bisa berujung pada penolakan klaim asuransi jika terjadi kecelakaan? Pihak asuransi menegaskan, mobil yang dipakai untuk mencari nafkah sebagai taksi online seharusnya masuk kategori kendaraan komersial, bukan lagi pribadi.
Menurut praktisi asuransi, perbedaan kategori ini sangat krusial. Saat pendaftaran asuransi, mobil diklasifikasikan sebagai kendaraan pribadi dengan premi yang sesuai. Jika kemudian mobil tersebut beralih fungsi menjadi taksi online, maka risiko yang ditanggung juga ikut berubah. Penggunaan komersial meningkatkan frekuensi pemakaian dan potensi risiko kecelakaan, yang tidak tercakup dalam polis asuransi kendaraan pribadi.
"Mobil pribadi yang digunakan untuk taksi online, jika mengalami kecelakaan, asuransi berhak menolak klaim," ujar seorang pakar asuransi. Namun, ia juga menegaskan bahwa jika kecelakaan terjadi saat mobil digunakan untuk keperluan pribadi, bukan sebagai taksi online, maka asuransi tetap wajib mengganti kerugian.
Untuk menghindari risiko klaim ditolak, pemilik mobil disarankan untuk mengubah polis asuransinya menjadi kategori kendaraan komersial. Perubahan ini memang akan dikenakan biaya tambahan, namun biayanya tidak terlalu signifikan dan bisa memberikan rasa aman yang lebih besar.
Penting juga bagi pemilik mobil untuk jujur dan melaporkan perubahan penggunaan kendaraan dari pribadi menjadi komersial kepada pihak asuransi. Kewajiban ini tertuang dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia. Dalam pasal tersebut, tertanggung wajib memberitahu penanggung (perusahaan asuransi) jika ada perubahan risiko, termasuk perubahan penggunaan kendaraan. Jika pemilik kendaraan tidak melaporkan perubahan ini, asuransi berhak menolak klaim atau bahkan menghentikan pertanggungan.
Pakar asuransi menambahkan, mobil pribadi otomatis berubah status menjadi mobil komersial jika digunakan untuk mendapatkan keuntungan finansial, baik berupa uang maupun barang. Jadi, begitu mobil dipakai untuk mencari nafkah, status dan preminya akan berubah.
Meski aturan ini mungkin terkesan mudah dikelabui, perusahaan asuransi memiliki tim survei yang terlatih untuk mendeteksi apakah mobil tersebut digunakan sebagai taksi online atau tidak. Tim ini melakukan investigasi untuk memastikan kebenaran klaim. Namun, jika investigasi tidak berhasil membuktikan bahwa kecelakaan terjadi saat mobil digunakan untuk taksi online, maka klaim akan tetap diproses.
Oleh karena itu, jika Anda berencana menggunakan mobil pribadi sebagai taksi online, sebaiknya pertimbangkan untuk mengubah status asuransi Anda menjadi kendaraan komersial. Kejujuran dan keterbukaan dengan pihak asuransi akan menghindarkan Anda dari masalah di kemudian hari. Ingat, asuransi bukan sekadar formalitas, tetapi juga perlindungan finansial jika terjadi hal yang tidak diinginkan.