SURABAYA – Pasar mobil bekas kembali menghadirkan fenomena unik. Sebuah Toyota FJ40 Land Cruiser Hardtop keluaran 1978, yang usianya sudah lebih dari empat dekade, justru dibanderol dengan harga yang fantastis, mencapai Rp200 juta. Angka ini bahkan melampaui harga mobil baru seperti Toyota Calya, yang notabene merupakan model LCGC yang lebih modern.

Bagaimana bisa mobil lawas ini dihargai setinggi itu? Fenomena ini tentu menarik perhatian para penggemar otomotif, khususnya pecinta mobil klasik.

Menurut informasi yang beredar, unit Hardtop yang dijual di Surabaya ini diklaim dalam kondisi sangat terawat. Jarak tempuh yang tercatat juga tergolong rendah, hanya 25 ribu kilometer, sebuah angka yang luar biasa untuk mobil seusia itu. Penjual juga menegaskan bahwa sebagian besar komponen masih orisinal, mulai dari kopling yang empuk, transmisi tiga percepatan, hingga mesin bensin berkapasitas 4.230 cc. Bahkan, mobil ini telah dilengkapi AC yang berfungsi dengan baik dan layar LCD tambahan di kabin, menunjukkan upaya pemeliharaan dan modifikasi yang cermat.

Harga yang melambung ini tentu bukan tanpa alasan. Toyota Hardtop, khususnya seri FJ40, memang memiliki nilai sejarah dan sentimental yang tinggi di kalangan kolektor dan penggemar otomotif. Mobil ini bukan sekadar alat transportasi, melainkan sebuah ikon.

Sejarah panjang Hardtop di Indonesia, khususnya sebagai kendaraan andalan pasukan khusus Tjakrabirawa pada masa lalu, turut menambah nilai prestisenya. Desainnya yang gagah dan kokoh, serta ketangguhannya di berbagai medan, menjadikannya simbol kekuatan dan petualangan. Tak heran jika banyak orang yang rela mengeluarkan kocek dalam-dalam untuk memiliki mobil ini.

Perlu diketahui, Toyota FJ40 Hardtop pertama kali diproduksi pada tahun 1960-an. Kehadirannya di Indonesia juga terjadi di era yang sama, di mana para petinggi Indonesia saat itu terkesima dengan mobil yang digunakan tentara Jepang. Mobil ini pun kemudian masuk ke Indonesia dan digunakan sebagai kendaraan pasukan khusus pengawal presiden. Sebutan "hardtop" sendiri merujuk pada atapnya yang keras, meskipun ada juga varian softtop yang beratap kain.

Meskipun usianya sudah sangat tua, Hardtop tetap memiliki daya tarik tersendiri. Perawatannya yang cermat dan sentuhan modifikasi yang tepat, membuat mobil ini tetap terlihat prima dan memiliki performa yang mumpuni. Hal ini juga yang membuat harga Hardtop bekas melambung tinggi, bahkan melebihi harga mobil baru. Fenomena ini sekali lagi membuktikan bahwa nilai sebuah mobil bukan hanya diukur dari usia dan kecanggihan teknologi, tetapi juga dari nilai sejarah, sentimental, dan orisinalitasnya.

Harga sebuah mobil klasik seperti Hardtop memang bisa sangat fluktuatif, tergantung pada kondisi, orisinalitas, dan nilai sejarah yang dimilikinya. Namun, satu hal yang pasti, Hardtop selalu memiliki tempat istimewa di hati para penggemar otomotif.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini