Jakarta – Sabuk pengaman atau seatbelt, kerap dianggap sebagai fitur keselamatan yang sepele. Padahal, di balik kesederhanaannya, tersemat fungsi vital yang bisa menyelamatkan nyawa pengemudi dan penumpang. Sayangnya, masih banyak mitos beredar yang justru menganggap seatbelt sebagai ancaman, bukan pelindung.
Mitos dan Fakta di Balik Sabuk Pengaman
Mitos paling umum yang beredar adalah bahwa seatbelt justru dapat membahayakan penggunanya saat mobil terbakar atau tenggelam. Alasannya, seatbelt dianggap akan menghalangi penumpang untuk keluar dari kendaraan. Padahal, fakta berbicara lain. Kasus mobil terbakar atau tenggelam akibat kecelakaan jumlahnya sangat kecil, kurang dari 1% dari total kecelakaan yang terjadi.
Justru, seatbelt sangat berperan dalam mencegah cedera parah yang bisa menyebabkan hilangnya kesadaran saat kecelakaan. Dengan tetap berada di tempat duduk, Anda punya peluang lebih besar untuk menyelamatkan diri dari kobaran api atau terjebak di dalam air.
Data dari berbagai studi menunjukkan bahwa seatbelt adalah fitur keselamatan paling efektif. Di Amerika Serikat, kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab utama kematian bagi orang berusia di bawah 54 tahun. Mirisnya, lebih dari setengah korban jiwa dalam kecelakaan mobil pada tahun 2009, tidak mengenakan seatbelt.
Pentingnya Kesadaran Penggunaan Seatbelt
Badan pengendali dan pencegah penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan bahwa penggunaan seatbelt dapat mengurangi risiko kematian akibat kecelakaan hingga 45%. Artinya, potensi Anda selamat dari kecelakaan akan jauh lebih tinggi jika mengenakan seatbelt dengan benar.
Memang, seatbelt dapat menyebabkan memar atau luka ringan akibat tekanan saat terjadi benturan. Namun, luka ini jauh lebih ringan dibandingkan dengan risiko terlempar dari kendaraan yang berpotensi fatal. Penting untuk diingat, luka ringan akibat seatbelt umumnya terjadi karena pemakaian yang tidak benar.
Perhatian Khusus untuk Kelompok Rentan
Perlu diperhatikan, ada kelompok tertentu yang membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan seatbelt, seperti anak-anak, orang dewasa bertubuh kecil, dan wanita hamil. Mereka mungkin membutuhkan posisi dan pengaturan seatbelt yang berbeda agar tetap aman. Namun, secara umum, semua orang wajib menggunakan seatbelt saat berkendara.
Kesimpulan
Daripada mempercayai mitos, mari kita jadikan seatbelt sebagai sahabat perjalanan. Jangan biarkan mitos yang menyesatkan menghalangi kita untuk melindungi diri. Seatbelt adalah investasi keselamatan yang sangat berharga. Jadi, pastikan Anda selalu menggunakannya setiap kali berkendara, demi keselamatan diri dan orang-orang tersayang.