Jakarta – Di tengah gempuran city car modern, nama Honda Brio generasi pertama dengan mesin 1.300 cc justru kian menggoda. Mobil yang hadir sebagai produk Completely Built Up (CBU) dari Thailand ini menyimpan daya tarik tersendiri, terutama bagi mereka yang mencari mobil bekas dengan kualitas dan fitur yang lebih unggul.

Brio 1.3 CBU hadir di Indonesia pada 2012-2013, menjadi alternatif yang lebih ringkas dari hatchback Jazz. Saat itu, mesin 1.300 cc menjadi salah satu yang terbesar di kelasnya, menawarkan performa yang responsif tanpa perlu banyak usaha. Mesin L13A (i-VTEC) yang digendongnya adalah anggota keluarga L-series yang terkenal bandel dan bertenaga, bahkan disebut sebagai versi ‘downgrade’ dari mesin 1.500 cc pada Honda Fit, Freed, dan Airwave.

Performa dan Efisiensi BBM: Tak Kalah dengan Brio 1.2

Salah satu keunggulan Brio 1.3 adalah performanya. Mesin 1.300 cc memberikan akselerasi awal yang sigap tanpa perlu kickdown, sehingga cocok untuk mobilitas di perkotaan. Meski berkapasitas lebih besar, konsumsi bahan bakarnya terbilang efisien. Para pemiliknya mengklaim bisa mencapai 22 km/liter di rute tol dan 15-17 km/liter di dalam kota. Selisihnya tipis dengan Brio 1.2 yang lebih muda.

Built Quality dan Fitur: CBU Lebih Unggul

Bukan rahasia lagi jika Brio CBU memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan versi CKD (Completely Knock Down) yang dirakit di dalam negeri. Hal ini terlihat dari material dan kelengkapan fitur yang lebih mewah. Beberapa perbedaan signifikan antara lain:

  • Intake manifold: Brio CBU menggunakan material aluminium cast, sementara CKD menggunakan plastik.
  • Heat shield: Brio CKD tidak dilengkapi dengan heat shield.
  • Velg: Brio CBU menggunakan dop pada velg kalengnya, sedangkan CKD tidak.
  • Fitur: Brio CBU tipe E dilengkapi dengan foglamp, spion elektrik sewarna body, wiper belakang, power window baris kedua, defogger, dan tilt steering.
  • Material: Bahan reservoir minyak rem Brio CBU lebih bening, finishing knob persneling lebih detail, dan head unit menggunakan JVC KD-HDR44 yang kualitas suaranya lebih baik.
  • Interior: Interior Brio CBU memiliki kualitas yang lebih baik, dengan insulasi kabin yang lebih tebal sehingga lebih kedap suara.

Harga Bekas Cukup Tinggi, Tapi Layak Dipertimbangkan

Kualitas dan fitur unggulan Brio 1.3 CBU membuat harga bekasnya cukup tinggi, berkisar antara Rp90 juta hingga Rp110 juta. Meski berusia lebih dari 10 tahun, harga ini sebanding dengan apa yang ditawarkan: performa mesin yang responsif, fitur yang lengkap, dan kualitas yang lebih baik dibanding city car lain sekelasnya.

Sparepart: Tak Perlu Khawatir

Meskipun populasinya terbatas, pemilik Brio 1.3 CBU tak perlu khawatir soal ketersediaan sparepart. Mesin L13A yang digunakannya memiliki kesamaan dengan mesin Honda Freed, sehingga memudahkan pencarian suku cadang. Filter udara hingga kaki-kaki mobil juga mudah ditemui di pasaran.

Fitur Keselamatan: Lengkap di Kelasnya

Honda Brio 1.3 CBU juga dilengkapi dengan fitur keselamatan yang cukup lengkap untuk ukuran city car. Sistem Anti-lock Braking System (ABS) dan Electronic Force Distribution (EBD) hadir untuk membantu pengereman, sementara platform Honda G-CON + ACE dan dual SRS airbag melindungi penumpang saat terjadi benturan. Selain itu, ada juga fitur pretensioner with load limiter seatbelt, pedestrian protection, security alarm, dan immobilizer.

Kesimpulan

Honda Brio 1.3 CBU adalah pilihan menarik bagi mereka yang menginginkan city car bekas dengan kualitas dan fitur yang lebih baik. Meski harga bekasnya cukup tinggi, performa yang responsif, fitur yang lengkap, built quality yang unggul, dan ketersediaan sparepart yang terjamin, menjadikannya layak untuk dipertimbangkan. Jika Anda mencari city car bekas yang berbeda dari yang lain, Honda Brio 1.3 CBU bisa menjadi pilihan yang tepat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini