Jakarta – Keselamatan di jalan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau aparat, tapi juga dimulai dari rumah. Orang tua memiliki peran sentral dalam membentuk kebiasaan berkendara anak, bahkan jauh sebelum mereka menginjak usia legal untuk menyetir. Penelitian menunjukkan, anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua, termasuk dalam hal berkendara. Jadi, teladan yang baik adalah langkah awal yang krusial.
Bukan sekadar memberikan nasihat, orang tua juga perlu menetapkan aturan yang jelas dan konsekuen. Ketika anak mulai belajar mengemudi, aturan-aturan ini menjadi panduan yang menjaga keselamatan mereka. Ingatkan anak bahwa mengemudi adalah hak istimewa, bukan sekadar kebebasan tanpa batas. Hak istimewa itu bisa dicabut jika aturan dilanggar.
Berikut adalah beberapa aturan penting yang perlu diterapkan orang tua untuk keselamatan berkendara anak:
1. Nol Toleransi Terhadap Alkohol
Pengemudi muda, meski belum legal membeli alkohol, justru rentan terlibat kecelakaan akibat pengaruh minuman keras. Kecelakaan bukan hanya berisiko pada cedera atau kematian, tapi juga berujung pada masalah hukum. Tegaskan bahwa mengemudi dalam kondisi mabuk adalah pelanggaran berat.
2. Wajib Memakai Sabuk Pengaman
Sabuk pengaman bukan sekadar aksesoris atau alat untuk menghindari tilang polisi. Ini adalah fitur keselamatan utama yang bisa menyelamatkan nyawa saat terjadi kecelakaan. Pastikan anak selalu memakai sabuk pengaman, dan tanamkan pemahaman tentang pentingnya alat ini.
3. Jauhi Handphone Saat Berkendara
Menggunakan handphone saat menyetir adalah distraksi berbahaya. Berbicara di telepon atau mengirim pesan singkat, meskipun sebentar, bisa mengurangi waktu reaksi dan mengalihkan perhatian dari jalan. Hal ini sangat krusial untuk pengemudi pemula yang belum memiliki reflek yang matang.
4. Batasi Jam Malam
Mengemudi di malam hari, khususnya bagi pengemudi muda, memiliki risiko yang lebih tinggi. Kecelakaan seringkali terjadi akibat kelelahan atau minimnya visibilitas. Tetapkan jam malam yang jelas, dan pastikan anak sudah berada di rumah sebelum larut malam.
5. Batasi Jumlah Penumpang
Tekanan dari teman sebaya dapat memengaruhi cara mengemudi seseorang. Terlalu banyak penumpang, khususnya pada pengemudi muda, bisa menyebabkan distraksi dan meningkatkan risiko kecelakaan. Batasi jumlah penumpang, atau bahkan biarkan anak berkendara sendiri di awal masa belajar mereka.
Menanamkan Disiplin Lewat Peraturan dan Konsekuensi
Penting bagi orang tua untuk membicarakan aturan-aturan ini dengan anak secara terbuka, termasuk menjelaskan konsekuensi jika melanggar. Komunikasi yang baik akan membuat anak lebih memahami dan bertanggung jawab. Jangan ragu untuk menerapkan hukuman yang tegas jika aturan dilanggar, karena ini adalah bagian dari pendidikan yang bertujuan melindungi mereka.
Keselamatan berkendara adalah investasi jangka panjang. Dengan memberikan teladan, aturan yang jelas, dan komunikasi yang terbuka, orang tua dapat membentuk generasi pengemudi yang disiplin dan bertanggung jawab. Ingat, peran orang tua adalah pilar utama dalam membangun budaya keselamatan di jalan.