JAKARTA – Kesadaran akan keselamatan berlalu lintas perlu ditanamkan sejak usia dini. Kepolisian Republik Indonesia, melalui jajaran Dikyasa Satlantas, menyambut baik inisiatif berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta seperti Total Oil Indonesia (TOI), dalam mengedukasi siswa Sekolah Dasar mengenai pentingnya keselamatan berkendara. Program ini dinilai krusial untuk membentuk generasi yang lebih tertib di jalan raya dan menekan angka kecelakaan di masa depan.
AIPTU Sanusi, Anggota Dikyasa Satlantas Wilayah Jakarta Timur, menegaskan bahwa usia dini adalah masa paling efektif untuk menanamkan pemahaman tentang aturan lalu lintas. "Anak-anak lebih mudah menyerap informasi. Apa yang mereka pelajari sekarang akan mereka ingat sampai dewasa. Berbeda dengan orang dewasa, yang seringkali lupa dan kembali melanggar," ujarnya.
Pihaknya juga menyoroti permasalahan pemberian kendaraan bermotor kepada anak di bawah umur. Fenomena ini, menurutnya, kerap menjadi pemicu kecelakaan yang melibatkan anak-anak. "Banyak orang tua yang memberikan sepeda motor sebagai hadiah ulang tahun. Padahal, anak tersebut belum memahami rambu lalu lintas dan belum memiliki SIM. Hal ini sangat berbahaya dan bisa berujung pada tragedi," imbuh Sanusi.
Data dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menunjukkan bahwa angka pelanggaran lalu lintas di Jakarta masih tergolong tinggi. Periode Februari hingga Maret 2016, pelanggar didominasi oleh kelompok usia di bawah umur. Pelajar SMA menempati urutan teratas dengan 62.982 kasus, diikuti oleh mahasiswa sebanyak 16.318 kasus dan pelajar SMP sebanyak 5.554 kasus. Fakta ini menggarisbawahi urgensi edukasi keselamatan berlalu lintas sejak usia dini.
Upaya edukasi ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pihak kepolisian. Peran serta orang tua dan seluruh elemen masyarakat sangat penting dalam menciptakan budaya tertib lalu lintas. Dengan memahami aturan dan menaati rambu-rambu, kita dapat melindungi diri sendiri dan orang lain dari bahaya kecelakaan di jalan raya. Edukasi sejak dini adalah investasi berharga bagi keselamatan generasi masa depan.
