Memilih ban mobil yang tepat bukan sekadar soal tampilan atau merek. Lebih dari itu, ban adalah satu-satunya titik kontak antara kendaraan Anda dengan jalan, sehingga perannya krusial dalam keselamatan berkendara. Sayangnya, banyak pemilik mobil yang masih abai dengan kode-kode misterius yang tertera di dinding ban. Padahal, kode-kode ini menyimpan informasi penting tentang spesifikasi dan kemampuan ban tersebut.

Mari kita kupas tuntas satu per satu, agar Anda tak lagi salah pilih dan berkendara dengan lebih aman:

1. Lebar Tapak Ban (Angka Pertama):

Angka pertama yang tertera, misalnya 205, menunjukkan lebar tapak ban dalam satuan milimeter (mm). Angka ini mengindikasikan seberapa luas permukaan ban yang bersentuhan langsung dengan jalan. Semakin lebar tapak ban, biasanya cengkeraman ke jalan juga semakin baik, namun juga berpengaruh pada konsumsi bahan bakar.

2. Aspek Rasio (Angka Kedua):

Angka kedua, contohnya 55, adalah aspek rasio yang dinyatakan dalam persentase (%). Ini adalah perbandingan antara tinggi dinding ban dengan lebar tapak ban. Jadi, jika lebar tapak ban adalah 205 mm dan aspek rasionya 55%, maka tinggi dinding ban adalah 55% dari 205 mm. Aspek rasio ini memengaruhi kenyamanan dan handling mobil. Semakin kecil aspek rasio, biasanya handling lebih baik namun kenyamanan berkurang, begitupun sebaliknya.

3. Konstruksi Ban (Huruf R/B/D):

Huruf yang tertera setelah aspek rasio menunjukkan konstruksi ban. Umumnya, huruf "R" menandakan konstruksi radial, yang paling umum digunakan pada mobil modern karena lebih kuat dan awet. Ada juga konstruksi bias (B) atau diagonal (D) yang lebih jarang digunakan.

4. Diameter Pelek (Angka Keempat):

Angka keempat, contohnya 16, menunjukkan diameter pelek dalam satuan inci ("). Ini adalah ukuran diameter pelek yang kompatibel dengan ban tersebut. Jangan sampai salah pilih, karena ban dengan diameter berbeda tidak akan bisa dipasang di pelek yang ada.

5. Indeks Beban (Load Index/LI):

Angka yang tertera setelah diameter pelek adalah Indeks Beban (LI). Angka ini bukan berat beban dalam kilogram, melainkan kode yang mengacu pada tabel standar beban maksimum yang dapat ditanggung oleh setiap ban. Misal, kode 91 pada ban, mengacu pada kemampuan ban menahan beban maksimal 615 kg. Anda bisa cek tabel LI untuk mengetahui batas maksimum beban ban yang Anda gunakan. Memaksakan beban melebihi batas indeks bisa berakibat fatal.

6. Simbol Kecepatan (Huruf Terakhir):

Huruf terakhir pada kode ban adalah simbol kecepatan maksimum yang direkomendasikan untuk ban tersebut. Simbol kecepatan ini bervariasi, misalnya "H" untuk kecepatan maksimal 210 km/jam, "V" untuk 240 km/jam, atau "T" untuk 190 km/jam. Memaksakan ban melaju melebihi batas kecepatan yang direkomendasikan juga sangat berbahaya.

Lebih dari Sekadar Angka dan Huruf

Memahami kode-kode ini bukan hanya soal teknis. Ini adalah investasi untuk keselamatan Anda dan keluarga. Dengan memahami spesifikasi ban, Anda dapat memilih ban yang paling sesuai dengan mobil dan gaya berkendara Anda, sehingga dapat mengoptimalkan performa kendaraan sekaligus menghindari risiko kecelakaan. Jadi, jangan abaikan kode-kode rahasia di dinding ban. Luangkan waktu sejenak untuk mempelajarinya sebelum memutuskan membeli ban baru. Berkendara aman, nyaman, dan cerdas adalah pilihan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini