JAKARTA – Membeli mobil bekas memang seringkali jadi pilihan menarik, terutama bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas. Namun, di balik harga yang lebih ramah di kantong, tersimpan risiko yang perlu diwaspadai: mobil bekas tabrakan. Kerusakan akibat tabrakan, jika tidak ditangani dengan baik, bisa jadi bom waktu yang akan merepotkan Anda di kemudian hari.
Jangan sampai terjebak, berikut adalah panduan detail untuk memeriksa mobil bekas, agar Anda tidak menyesal di kemudian hari.
1. Sorot Area Rawan: Kap Mesin dan Bumper
Bagian depan mobil, terutama kap mesin dan bumper, adalah area yang paling rentan mengalami kerusakan akibat benturan. Lakukan pemeriksaan dengan teliti:
- Perhatikan Cat: Amati dengan saksama tingkat kerataan cat. Perbedaan warna atau tekstur pada bagian tertentu bisa jadi indikasi perbaikan akibat tabrakan.
- Ketuk Perlahan: Ketuk kap mesin secara merata. Dengarkan dengan seksama bunyinya. Perbedaan bunyi pada bagian tertentu bisa mengindikasikan adanya dempulan, tanda bahwa area tersebut pernah diperbaiki.
2. Telisik Kaca Depan: Jangan Lupa Detailnya
Kaca depan sering kali menjadi korban dalam kecelakaan. Cermati beberapa hal berikut:
- Pecahan dan Perekat: Perhatikan apakah ada sisa-sisa perekat yang kurang rapi di pinggir kaca atau bekas pemasangan yang tidak simetris. Pemasangan ulang kaca depan yang tidak sempurna sering kali meninggalkan jejak yang bisa dilihat.
- Kerapatan Dudukan: Pastikan kaca terpasang rapat pada dudukannya. Kaca yang pernah diganti atau dilepas dan dipasang kembali, biasanya akan terasa sedikit berbeda atau longgar.
3. Perhatikan Lekukan Bodi: Simetris Itu Penting
Bodi mobil yang pernah mengalami perbaikan atau "ketok magic" mungkin terlihat mulus dari jauh, namun detailnya bisa jadi menyimpan tanda tanya.
- Cari Ketidaksimetrisan: Amati lekukan bodi mobil dari berbagai sudut. Jika ada bagian yang terlihat sedikit melenceng atau tidak simetris dengan bagian lainnya, ada kemungkinan mobil tersebut pernah mengalami benturan.
- Perhatikan Setiap Sambungan: Sambungan antara panel bodi (seperti pintu, fender, dan bumper) harus terlihat rapat dan presisi. Perbedaan jarak atau kerapatan pada sambungan bisa jadi indikasi kerusakan akibat kecelakaan.
4. Pemeriksaan di Bawah Cahaya Terang: Jangan Terburu-buru
Pemeriksaan mobil bekas sebaiknya dilakukan di siang hari atau di tempat dengan pencahayaan yang cukup. Cahaya terang akan memudahkan Anda melihat detail-detail kecil yang mungkin terlewatkan dalam kondisi minim cahaya.
5. Riwayat Servis dan Kepolisian: Bukan Sekadar Formalitas
Jangan ragu untuk menanyakan riwayat servis mobil ke bengkel resmi. Informasi ini akan memberi Anda gambaran tentang kondisi mobil secara keseluruhan, termasuk perbaikan yang pernah dilakukan.
Selain itu, cek juga ke Kepolisian untuk mengetahui apakah mobil tersebut pernah terlibat dalam kasus kecelakaan atau tidak. Ini adalah langkah penting untuk memastikan Anda membeli mobil yang aman dan legal.
Jangan Tergiur Harga Murah:
Harga yang terlalu murah sering kali menjadi daya tarik yang sulit ditolak. Namun, berhati-hatilah, harga miring bisa jadi mengindikasikan adanya masalah yang tersembunyi, termasuk riwayat tabrakan. Lebih baik keluarkan sedikit lebih banyak uang untuk mobil yang kondisinya terjamin, daripada menyesal kemudian.
Dengan melakukan pemeriksaan yang teliti dan cermat, Anda bisa terhindar dari membeli mobil bekas tabrakan dan mendapatkan kendaraan yang aman dan nyaman untuk digunakan. Ingat, ketelitian adalah kunci untuk mendapatkan mobil bekas berkualitas.