Jakarta – Cuaca ekstrem belakangan ini bikin daya tahan tubuh gampang drop. Flu, demam, dan berbagai penyakit lainnya jadi langganan. Tapi, banyak yang masih nekat nyetir mobil atau motor meski badan lagi nggak karuan. Padahal, mengemudi dalam kondisi sakit itu bahaya banget, lho!

Berdasarkan riset dari berbagai sumber, bukan cuma konsentrasi yang terganggu, tapi refleks juga bisa melambat drastis. Bayangkan, saat sedang flu berat, konsentrasi Anda bisa turun hingga 50 persen. Ini sama saja mengundang risiko kecelakaan di jalan.

  • Efek Obat: Jangan lupa, beberapa obat flu atau sakit kepala punya efek samping bikin ngantuk. Memang, obat-obatan ini bisa membantu meredakan gejala penyakit, tetapi dampaknya pada kemampuan mengemudi jangan dianggap sepele. Sebelum minum obat, cek dulu informasinya, atau lebih baik konsultasi dengan dokter.

  • Bersin = Buta Sekejap: Satu lagi yang sering disepelekan, bersin! Di kecepatan 40 km/jam saja, mobil atau motor kita melaju sekitar 13 meter dalam satu detik. Ketika Anda bersin, mata kita otomatis tertutup. Artinya, kita seperti mengemudi dalam keadaan ‘buta’ selama beberapa detik dan kehilangan kendali kendaraan. Sangat berbahaya, bukan?

Prioritaskan Keselamatan Diri dan Pengguna Jalan Lain

Mengemudi dalam kondisi sakit sama saja dengan mempertaruhkan nyawa sendiri dan orang lain. Daripada memaksakan diri, lebih baik istirahat dan fokus memulihkan kesehatan. Toh, kalau badan sudah fit, kita bisa kembali beraktivitas dengan lebih aman dan nyaman.

Jangan sampai kebutuhan atau pekerjaan mendesak membuat kita lengah. Kesehatan adalah aset berharga, dan keselamatan di jalan raya adalah prioritas utama. Jika memang terpaksa harus berkendara, minta bantuan teman atau keluarga yang kondisinya lebih baik.

Yuk, lebih bijak dalam berkendara. Jangan egois demi kepentingan diri sendiri. Selalu ingat, keamanan dan keselamatan di jalan adalah tanggung jawab kita bersama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini