Jakarta – Kebiasaan membonceng anak kecil di bagian depan sepeda motor masih sering terlihat, padahal praktik ini sangat berbahaya. Insiden terbaru yang viral di media sosial, di mana seorang anak tak sengaja menarik gas hingga menyebabkan kecelakaan, menjadi pengingat keras akan risiko yang ada.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang pria membonceng anaknya di depan. Saat anak tersebut hendak turun, ia secara tidak sengaja memutar tuas gas. Motor pun melaju tak terkendali, membuat pengendara kehilangan kendali dan menyeret anak tersebut hingga keduanya terjatuh ke sawah. Kejadian ini bukan hanya contoh kasus, melainkan cerminan nyata potensi bahaya yang mengintai.
Pakar keselamatan berkendara, menekankan bahwa posisi terbaik untuk membonceng anak kecil adalah di belakang pengendara. "Anak harus duduk tegak di kursi belakang dengan kedua kaki menapak pada pijakan kaki motor," ujarnya. Jika kaki anak belum sampai, lebih baik tidak memboncengnya. Anak yang terlalu kecil belum memiliki kemampuan yang cukup untuk menjaga keseimbangan dan berpegangan dengan baik.
Selain posisi duduk, faktor keamanan lainnya juga perlu diperhatikan. Menggunakan sabuk pengaman tambahan yang mengikat anak pada tubuh pengendara sangat dianjurkan. Ini untuk mencegah anak terjatuh jika pengendara tiba-tiba kehilangan keseimbangan. Helm juga wajib hukumnya, demi melindungi kepala anak dari benturan. Pastikan helm yang digunakan sesuai ukuran kepala dan tali pengamannya terpasang dengan benar.
Perlengkapan berkendara yang lengkap juga penting. Anak sebaiknya mengenakan jaket tebal, sepatu tertutup, dan celana panjang untuk melindungi tubuh dari terpaan angin, panas mesin, serta risiko lecet jika terjatuh. Hindari juga membawa beban berat atau barang bawaan berlebihan saat membonceng anak, karena hal ini dapat mempengaruhi keseimbangan motor.
Meskipun semua langkah pengamanan di atas diterapkan, ada satu hal yang perlu diingat: usia anak. Anak di bawah usia 5 tahun umumnya belum siap secara fisik untuk dibonceng di sepeda motor. Mereka lebih mudah lelah dan refleksnya belum cukup baik untuk berpegangan dengan benar. Jika anak masih terlalu kecil, sebaiknya cari alternatif transportasi lain demi keamanan dan keselamatan mereka.
Kesimpulan: Membonceng anak di depan motor bukan hanya berisiko tinggi, tapi juga sangat tidak dianjurkan. Keselamatan anak adalah prioritas utama, dan memilih cara berkendara yang aman merupakan tanggung jawab orang tua. Dengan mematuhi aturan dan panduan keselamatan, kita dapat melindungi diri sendiri dan orang yang kita cintai dari risiko kecelakaan. Ingat, keselamatan di jalan adalah tanggung jawab kita bersama.