Jakarta – Banyak cara yang dipercaya ampuh membuat kendaraan lebih hemat bahan bakar, tapi nyatanya tak semua efektif. Bahkan, beberapa justru berpotensi merugikan dompet dan keselamatan. Alih-alih untung, bisa-bisa malah buntung. Mari kita bedah mitos-mitos seputar efisiensi BBM yang beredar luas.
Aditif Bahan Bakar: Mahal Belum Tentu Irit
Suplemen atau zat aditif bahan bakar memang diklaim mampu mendongkrak performa dan efisiensi. Namun, perlu diingat, harga aditif ini sering kali lebih mahal dari bahan bakar itu sendiri. Alih-alih irit, pengeluaran Anda justru membengkak. Solusi paling bijak adalah menjaga kondisi mesin tetap prima dengan servis rutin dan penggantian filter udara.
Matikan AC Demi Irit? Malah Bikin Boros
Memang benar, AC menyedot tenaga mesin dan membuat konsumsi bahan bakar meningkat. Tapi, mematikan AC dan membuka jendela bukan solusi yang tepat. Jendela terbuka justru mengganggu aerodinamika mobil. Mobil akan bekerja lebih keras untuk melawan hambatan udara, hasilnya, bahan bakar malah lebih boros. Solusi lebih efektif adalah menjaga kecepatan stabil, tidak membawa beban berlebih, dan hindari penggunaan roof rack yang tidak perlu.
Isi Bensin Pagi Hari: Suhu Tidak Berpengaruh Signifikan
Mitos lain yang beredar adalah mengisi bensin di pagi hari lebih menguntungkan karena suhu udara lebih dingin dan membuat volume bensin lebih padat. Faktanya, bensin disimpan di tangki bawah tanah yang suhunya relatif stabil. Jadi, mengisi bensin kapan pun, pagi, siang, atau malam, tidak akan memberikan perbedaan volume yang signifikan. Meskipun demikian, mengisi di pagi hari atau tengah malam bisa menghindarkan dari antrian panjang di SPBU.
Alat Penghemat BBM: Cuma Modal Filter Udara Bersih
Banyak alat penghemat BBM beredar di pasaran. Namun, umumnya alat-alat ini hanya memaksimalkan udara yang masuk ke ruang pembakaran. Efeknya memang bisa meningkatkan efisiensi, tapi Anda bisa mendapatkan hasil serupa dengan cara yang jauh lebih murah. Rutin membersihkan filter udara akan memberikan efek serupa tanpa harus keluar uang lebih untuk alat tambahan.
Tekanan Ban Terlalu Tinggi: Iritnya Sedikit, Bahayanya Besar
Menambah tekanan udara ban memang bisa mengurangi hambatan gelinding dan membuat mobil lebih hemat bahan bakar. Tapi, memompa ban melebihi rekomendasi pabrikan sangat berbahaya. Tapak ban yang bersentuhan dengan jalan akan mengecil sehingga traksi berkurang. Akibatnya, jarak pengereman akan bertambah dan risiko kecelakaan meningkat. Selain itu, ban juga akan lebih cepat aus dan memaksa Anda menggantinya lebih cepat, yang tentunya lebih mahal dari penghematan bahan bakar.
Kesimpulan: Irit BBM Butuh Cara Cerdas, Bukan Jalan Pintas
Alih-alih mencari jalan pintas, menghemat BBM bisa dilakukan dengan cara yang lebih bijak. Jaga kondisi mesin, hindari kebiasaan berkendara yang boros, dan perhatikan kondisi kendaraan. Dengan demikian, Anda bisa menghemat pengeluaran tanpa mengorbankan keselamatan.