Jakarta – Mobil listrik, dengan teknologi canggih dan baterai berkapasitas besar, ternyata juga tak luput dari masalah klasik: aki soak. Mirip dengan mobil konvensional, aki 12V pada mobil listrik berfungsi untuk menyuplai daya ke sistem kelistrikan seperti lampu, AC, dan perangkat elektronik lainnya. Lalu, bagaimana jika aki ini tiba-tiba tekor? Apakah bisa di-jumper layaknya mobil bensin atau diesel? Jawabannya, bisa, tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Menurut pakar otomotif, proses jumper aki mobil listrik pada dasarnya sama dengan mobil konvensional. Ketika aki soak, mobil tidak akan bisa distarter karena tidak ada suplai listrik yang cukup. Dalam kondisi darurat, jumper aki menjadi solusi sementara untuk menghidupkan kembali mobil.

"Prinsipnya sama dengan mobil biasa. Karena tidak ada muatan listrik, sistem starter mobil tidak berfungsi. Jumper bisa dilakukan untuk keadaan darurat," ujar seorang praktisi otomotif yang enggan disebutkan namanya, di Jakarta (16/08/2024).

Meski demikian, penting untuk dipahami bahwa jumper aki mobil listrik hanya boleh dilakukan dalam situasi darurat. Kenapa? Karena beberapa model mobil listrik modern sudah dilengkapi dengan sistem manajemen energi (BMS) canggih. Sistem ini secara otomatis akan mengisi ulang aki 12V dari baterai utama. Jadi, jika aki soak bukan karena kerusakan permanen, sistem ini akan bekerja untuk memulihkan daya aki secara otomatis.

"Beberapa mobil listrik sudah punya sistem yang bisa mengisi ulang aki kecil dari baterai utama. Jadi, tidak selalu harus di-jumper manual," lanjutnya.

Memaksakan jumper pada mobil yang sudah memiliki sistem pengisian otomatis, justru bisa berdampak negatif pada BMS. Hal ini dapat mengganggu kinerja sistem dan berpotensi menimbulkan masalah yang lebih serius di kemudian hari.

Lalu, bagaimana cara melakukan jumper aki mobil listrik dengan aman? Berikut beberapa tipsnya:

  • Pastikan mobil yang memberikan jumper dan mobil yang di-jumper memiliki tegangan aki yang sama (umumnya 12V).
  • Gunakan kabel jumper berkualitas baik untuk menghindari korsleting.
  • Perhatikan urutan pemasangan kabel jumper. Pasangkan kabel positif (+) terlebih dahulu, kemudian kabel negatif (-).
  • Setelah mobil berhasil dihidupkan, lepas kabel jumper dengan urutan kebalikan dari pemasangan.
  • Segera periksakan aki dan sistem kelistrikan mobil ke bengkel resmi untuk memastikan tidak ada masalah lebih lanjut.

Jadi, kesimpulannya, jumper aki mobil listrik boleh saja dilakukan saat kondisi darurat, tapi jangan jadikan kebiasaan. Perhatikan fitur-fitur yang ada pada mobil Anda, dan selalu prioritaskan pemeriksaan dan perawatan rutin untuk menjaga performa mobil listrik kesayangan Anda. Jika Anda tidak yakin, selalu lebih baik untuk menghubungi bengkel resmi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini