Jakarta – Jangan anggap remeh dehidrasi, terutama saat Anda sedang berada di balik kemudi. Penelitian terbaru mengungkapkan, pengemudi yang kekurangan cairan tubuh ternyata memiliki tingkat kesalahan yang sama dengan pengemudi yang sedang mabuk. Ini bukan sekadar mitos, melainkan fakta ilmiah yang perlu kita waspadai.
Para ilmuwan dari Loughborough University menemukan bahwa pengemudi yang hanya mengonsumsi 25 ml air dalam satu jam, cenderung melakukan kesalahan dua kali lebih banyak dibandingkan mereka yang cukup minum. Angka kesalahan ini setara dengan pengemudi yang memiliki kadar alkohol di atas batas toleransi. Sungguh mengejutkan bukan?
Dehidrasi ringan sekalipun, ternyata dapat memberikan efek negatif pada kondisi mental pengemudi. Penurunan konsentrasi, perubahan suasana hati, bahkan hingga hilangnya fokus, adalah beberapa dampak yang bisa terjadi. Bayangkan jika ini terjadi saat Anda sedang mengemudi di jalan raya yang ramai. Risiko kecelakaan tentu akan meningkat.
Lalu, bagaimana kita tahu bahwa kita sedang mengalami dehidrasi? Cara paling mudah adalah dengan melihat warna urine. Jika warna urine Anda kuning gelap atau bahkan oranye, itu adalah pertanda kuat bahwa tubuh Anda sedang kekurangan cairan. Gejala awal lainnya adalah rasa haus yang tak tertahankan.
Jika gejala awal ini diabaikan, dehidrasi dapat berlanjut menjadi lebih parah. Kelelahan, mulut kering, bau mulut, pusing, hingga sakit kepala adalah efek-efek lanjutan yang dapat mengganggu kemampuan mengemudi Anda. Ingat, mengemudi membutuhkan konsentrasi penuh dan koordinasi yang baik.
Jika Anda mulai merasakan sakit kepala saat mengemudi, segera minum air putih dalam jumlah yang cukup, kemudian tunggu 15 menit. Perhatikan apakah gejala membaik atau tidak. Jangan abaikan rasa haus, karena jika diabaikan, Anda berpotensi mengalami dehidrasi berat dan memerlukan penanganan medis.
Lantas, bagaimana cara mencegah dehidrasi saat mengemudi? Tips paling mudah adalah selalu membawa botol air minum di dalam mobil. Kondisi jalan tidak bisa diprediksi, bisa saja terjadi macet yang membuat Anda terjebak dalam perjalanan yang panjang. Dengan membawa air minum, setidaknya risiko dehidrasi dapat diminimalisir.
Selain membawa air minum, jangan lupa juga untuk mengonsumsi buah-buahan yang kaya kandungan air. Timun (96%), stroberi (92%), alpukat (86%), dan pisang (74%) adalah pilihan yang baik untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Jangan biarkan dehidrasi mengancam keselamatan Anda saat berkendara. Perhatikan asupan cairan, kenali gejala dehidrasi, dan segera atasi. Ingat, keamanan di jalan raya adalah tanggung jawab kita bersama.