JAKARTA – Di tengah perdebatan soal harga dan kualitas bahan bakar, Pertalite terus menjadi sorotan. Banyak yang penasaran, apa yang membuat bahan bakar dengan angka oktan 90 ini lebih unggul dibandingkan dengan Premium yang beroktan 88? Pertamina sendiri menegaskan, keunggulan Pertalite bukan semata-mata soal angka RON yang lebih tinggi, melainkan juga pada beberapa aspek teknis yang berpengaruh pada performa kendaraan dan lingkungan.
VP Corporate Communication PT Pertamina, Wianda Pusponegoro, menjelaskan bahwa Pertalite dirancang dengan formulasi yang berbeda. "Kami tidak membandingkan dengan produk lain secara langsung, tetapi kami selalu memastikan Pertalite memenuhi bahkan melebihi standar minimum yang ditetapkan BP Migas," ujarnya.
Salah satu perbedaan mendasar terletak pada komposisi kimia. Pertalite, ditegaskan Wianda, bebas dari kandungan mangan, besi, dan timbal. Hal ini penting karena zat-zat tersebut dapat menimbulkan residu yang merusak mesin dan mencemari lingkungan. "Kandungan sulfur dalam Pertalite juga lebih rendah dari persyaratan BP Migas, yang berarti emisi gas buang yang dihasilkan lebih bersih," lanjutnya.
Lebih jauh lagi, Pertamina mengklaim bahwa Pertalite memiliki stabilitas oksidasi yang lebih baik dibandingkan Premium. Artinya, proses pembakaran di dalam mesin akan berlangsung lebih sempurna dan menghasilkan tenaga yang lebih optimal. Ini bukan sekadar klaim, Pertamina melakukan uji coba dengan menggunakan Toyota Avanza sebagai contoh. Hasilnya, Avanza yang menggunakan Pertalite mampu menempuh jarak 14,9 km untuk setiap liternya, sementara dengan Premium, jarak tempuhnya hanya 13,7 km per liter. Perbedaan ini menunjukkan bahwa Pertalite memang memberikan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
Perbedaan ini tentu bukan sekadar angka di atas kertas. Stabilitas oksidasi yang lebih baik dan kandungan sulfur yang rendah, memberikan dampak jangka panjang pada performa mesin dan keberlanjutan lingkungan. Dengan pembakaran yang lebih sempurna, mesin akan lebih bersih dan terawat, serta emisi gas buang lebih minim. Selain itu, efisiensi yang lebih tinggi juga berarti pengeluaran untuk bahan bakar bisa lebih hemat.
Jadi, meski harganya lebih mahal dari Premium, Pertalite menawarkan nilai lebih yang cukup signifikan. Bukan hanya soal angka oktan, tapi juga soal kualitas bahan bakar yang berimplikasi pada performa mesin, efisiensi penggunaan, dan dampak lingkungan. Pertalite sepertinya bukan sekadar pilihan alternatif, melainkan solusi yang lebih baik bagi kendaraan dan lingkungan kita.